Mendengar namanya jatuh dari bibir tuannya, Junpei segera menjatuhkan satu lututnya di hadapan Tsukiyama, memberi hormat mungkin untuk yang terakhir kalinya. “Nyonya,” lirih Junpei.
Baca Juga: Terbukti! Inilah Deretan Artis Indonesia dengan Haters Paling Banyak, Rata-rata Penyanyi Dangdut?
“Aku sudah meminta ini padamu tapi, aku akan memintanya sekali lagi. Bersediakah kau membantu pekerjaan putriku dan menjaganya? Bersediakah kau untuk terus bersumpah setia pada klan ini dan membantu klan dengan baik layaknya kau membantuku?” tanya Tsukiyama.
Junpei langsung mengangkat kepalanya dan menatap Tsukiyama.
“Mengapa Anda berbicara seperti itu?! Anda tidak perlu meragukan kesetiaan saya! Bahkan setelah ini,” Junpei kesulitan melanjutkan kata-katanya.
“Bahkan setelah ini, hidup saya tetaplah milik Anda, Nyonya! Orang yang telah menyelematkan saya dan keluarga saya. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara untuk membalas kebaikan Anda!”
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Rezim Jokowi Korupsi Kian Meluas, Gus Nadir: Ada Kekuatan yang Melebihi Presiden
Tsukiyama tersenyum. “Kesetiaanmu adalah apa yang klan ini butuhkan, Junpei. Aku ingin kau terus mengabdikan dirimu pada klan ini dan itu sudah cukup bagiku.”
“Saya,” lirih Junpei lagi. “Saya senang bisa melayani Anda hingga saat terakhir Anda!” suara sang ajudan pun pecah.
“Junpei, bangkit dan tatap aku,” pinta Tsukiyama lembut. Junpei mengikuti perintah Tsukiyama.