Yuni Shara Temani Anak Nonton Film Porno, Psikolog Pendidikan Anak dan Remaja: Sudah Benar, Tapi...

- 27 Juni 2021, 16:30 WIB
Psikolog keluarga, Kasandra Putranto menyoroti tindakan Yuni Shara yang mengizinkan anaknya bahkan mendampingi saat menonton film dewasa.
Psikolog keluarga, Kasandra Putranto menyoroti tindakan Yuni Shara yang mengizinkan anaknya bahkan mendampingi saat menonton film dewasa. /Instagram @yunishara36



GALAJABAR - Penyanyi Yuni Shara tengah menjadi perbincangan usai video wawancaranya dengan Venna Melinda viral di media sosial.

Dalam wawancara yang tayang dalam saluran YouTube Venna Melinda Channel itu, Yuni Shara blak-blakan soal bagaimana cara mendidik anak, khususnya berkaitan dengan pendidikan seks.

Yuni Shara dengan Venna Melinda membahas soal pendapatnya berkaitan dengan anak dan konten pornografi yang kini marak.

Alih-alih memarahi sang anak, Yuni Shara justru memilih untuk mendampingi sang anak menonton film porno.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 27 Juni 2021: Gawat! Bu Farah Tahu Nana Ambil Uang Butik, Dewa Kecelakaan

Dikatakan Yuni Shara bahwa dirinya ingin menjadi orangtua yang terbuka, terlebih konten pornografi dewasa ini mudah diakses anak-anak.

Dikatakannya bahwa sangatlah jarang anak-anak sekarang ini yang tidak terekspos film porno.

"Anak-anakku kebetulan anak-anak yang terbuka. Nggak mungkinlah ya anak-anak kita nggak nonton film porno," ujar Yuni Shara dikutip Galajabar dari saluran YouTube Venna Melinda Channel.

"Mau yang jenis anime atau jenis apa pun segala macem, akan ada," tambah Yuni Shara.

Kakak dari Krisdayanti itu menjelaskan dirinya memilih untuk menemani anak-anaknya yakni Cavin Obrient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan saat menonton film porno.

Baca Juga: Ucapan Budiman Sudjatmiko Soal Soekarno Mendadak Jadi Sorotan Dubes AS, Ada Apa ya?

"Jadi mendingan daripada gini-gini mending kita jadi temen aja, 'gimana nonton kayak gini, asik ya?', 'bunda jangan gini-gini', 'aduh biasa aja bro', aku gitu," ungkap Yuni Shara.

Sontak pernyataan Yuni Shara menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Terlebih konten pornografi memang masih menjadi hal yang tabu dan sensitif di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Lantas bagaimana kata pakar soal cara Yuni Shara mendidik atau memberikan pendidikan seks kepada anak?

Mengutip pemberitaan Antara pada Ahad, 27 Juni 2021, Agstried Piether, psikolog Pendidikan Anak dan Remaja Rumah Dandelion menyatakan, tindakan Yuni Shara merupakan sikap yang benar.

Baca Juga: TNI Tumpas Teroris di Gedung DPR RI Sukses Selamatkan Pejabat Negara

Dikatakannya bahwa jika orangtua mendapati anak menonton konten porno yakni tidak memarahi anak.

Namun kata Astried, tidak marah ketika memergoki anak menonton film porno tidak sama dengan mendampingi menonton film porno.

"Iya betul sekali, ketika kita memergoki anak nonton film porno, sepanik apa pun kita sebaiknya kita tidak marah karena akhirnya anak hanya akan melakukan lagi dengan diam-diam," kata Agstried dikutip Galajabar, Ahad, 27 Juni 2021.

"Sebaliknya, tanyakan pada anak apa yang mendorong ia menonton film porno? Penasaran? Ikut-ikutan teman? Nah, lewat hasil diskusi tersebut orangtua dapat memberikan pendidikan seks yang faktual, berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan film porno," kata Agstried yang merupakan lulusan Universitas Indonesia tersebut.

Baca Juga: Petugas Gabungan Gelar Operasi Penegakan Prokes di Perbatasan Bandung Raya

Ia menjelaskan bahwa film atau konten pornografi memiliki bahaya yang serius terhadap anak, terutama anak di bawah umur.

Ditakutkan, ketika anak menerima informasi yang salah, informasi tersebut justru yang menjadi pengetahuannya dan menjadikan apa yang dilihat adalah yang sebenarnya.

"Padahal kan tidak seperti itu. Jadi, mari biasakan anak mencari pengetahuan dari sumber yang benar dan terpercaya. Jangan lupa sesuaikan juga pendidikan seks pada anak sesuai dengan usianya," katanya.

Agstried menambahkan bahwa memberikan pendidikan seksual sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Agstried menyarankan sejak balita sudah dikenalkan dengan organ seksual.

Baca Juga: MUI Minta Masyarakat Zona Merah Tidak Sholat Berjamaah di Masjid Karena Alasan Ini

"Menyebut penis sebagai penis. Vagina sebagai vagina. Selain itu, sejak balita juga sudah harus diberikan edukasi tentang menjaga kebersihan organ, memahami mana anggota tubuh yang boleh disentuh atau tidak boleh disentuh, siapa saja yang boleh membantu mandi dan ganti baju, dan siapa saja yang boleh melihat tubuh anak," pungkasnya. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: ANTARA YouTube Venna Melinda Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x