Ketua Komnas Anak Tolak Keinginan Doddy Sudrajat Lakukan Tes DNA pada Gala: Nggak Perlu!

- 7 Januari 2022, 18:30 WIB
Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka tolak tes DNA pada Gala. Tangkap layar Youtube /Intens Investigasi
Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka tolak tes DNA pada Gala. Tangkap layar Youtube /Intens Investigasi /

GALAJABAR - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menentang usulan Doddy Sudrajat yang ingin melakukan tes DNA pada Gala.

Menurut Arist Merdeka, jika tes DNA tetap dipaksakan dilakukan kepada Gala maka akan termasuk ke dalam salah satu bentuk kekerasan pada anak.

Sebagaimana diketahui, Ketua Komnas Perlindungan Anak menyambangi kediaman Haji Faisal untuk mengecek keberadaan Gala.

Hal tersebut dilakukan usai Doddy Sudrajat mendatangi Komnas Perlindungan Anak (PA) untuk melakukan konsultasi atas dugaan eksploitasi anak oleh keluarga Haji Faisal.

Baca Juga: Amanda Manopo Kembali Buat Kaget Publik, Harga Gelangnya Capai Rp 450 Juta

Setelah melakukan kunjungan tersebut, Arist Merdeka justru kaget dengan kondisi Gala yang ternyata berbeda dari dugaan Doddy Sudrajat.

Gala tampak sehat, ceria, bahagia, dan nyaman tinggal bersama dengan keluarga Haji Faisal di kediamannya.

"Saya menyimpulkan bahwa Gala itu dalam kondisi baik, bergembira ria, dan tidak mengalami kekerasan, saya tidak melihat itu. Semua orang disapa oleh Gala, kemudian Gala itu curi-curi pandang kepada saya karena mungkin dia takut dengan jenggot saya," jelas Aris Merdeka

Baca Juga: Vaksinasi di Kabupaten Bandung Tembus 70 Persen, Kapolri: Semoga Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Tak hanya itu, Arist Merdeka pun menyinggung keinginan Doddy Sudrajat untuk melakukan tes DNA kepada Gala.

Sebagaimana diketahui, Doddy Sudrajat mengatakan ingin melakukan tes DNA pada Gala, karena ia merasa bahwa Bibi Ardiansyah bukanlah ayah kandung dari Gala.

Namun, keinginan Doddy Sudrajat itu pun langsung ditepis dan dihalau oleh Arist Merdeka Sirait karena termasuk ke dalam kekerasan pada anak.

Baca Juga: Survei: 61,9 Persen Masyarakat Tidak Setuju Ibu Kota Dipindahkan ke Kaltim, Begini Alasannya

Menurut Arist Merdeka Sirait, memaksakan kehendak apalagi pada yang masih berusia balita lantas menjadi salah satu kekerasan pada anak.

"Saya kira harus menghentikan semua polemik ini, menghentikan usulan-usulan lain seperti tes DNA. Nggak perlu itu! Kasian anak ini, itu bentuk kekerasan. Karena apa? Gala itu tidak atas kehendaknya lahir, kepentingan anak itu yang utama," tegas Arist Merdeka.

Ketua Komnas PA tersebut pun mengatakan bahwa siap menjadi saksi ahli jika nanti ada gugatan-gugatan hukum yang menyangkut Gala.

Baca Juga: Presiden Brazil Kritik Vaksinasi Covid-19 Anak 5-11 tahun, Tak Izinkan Anaknya Divaksin: Ada Apa di Balik Ini?

"Kalau nanti ada gugatan-gugatan hukumnya, saya siap nanti menjadi saksi ahli. Bukan atas nama pribadi, tetapi atas nama lembaga," tutup Arist Merdeka.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x