2 Miliarder Rusia Minta Putin Hentikan Serangan pada Ukraina dan Serukan Perdamaian

28 Februari 2022, 14:33 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. //Dok. Reuters /
 
GALAJABAR - Dua miliarder asal Rusia, Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk berhenti menyerang Ukraina. 
 
Hal tersebut disampaikan salah satu miliarder tersebut, Mikhail Fridman melalui sebuah surat yang ditujukan pada pemerintah Rusia. 
 
Mikhail Fridman sendiri lahir di Ukraina Barat. Ia lalu mengatakan dalam sebuah surat bahwa konflik tersebut telah menyebabkan perpecahan antara dua orang Slavia timur di Rusia dan Ukraina yang telah bersaudara selama berabad-abad. 
 
Baca Juga: Israel 'Ikut Campur' Kutuk Rusia Gegara Serang Ukraina: Pelanggaran Berat Ketertiban Internasional
 
"Saya lahir di Ukraina Barat dan tinggal di sana sampai saya berusia 17 tahun. Orang tua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya," tulis Fridman dalam surat itu, dikutip Galajabar dari Reuters, pada Senin 28 Februari 2022. 
 
Dalam surat itu juga, Fridman menyebutkan bahwa dirinya menghabiskan sebagian hidupnya sebagai warga negara Rusia. 
 
"Tetapi saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis," kata Fridman. 
 
Baca Juga: Peringati Isra Mi'raj, Wagub Jabar Gelorakan Spirit Pancasila, Kegiatan Hari Besar Implementasi dari Pancasila
 
"Saya sangat terikat dengan rakyat Ukraina dan Rusia dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi mereka berdua,"  lanjutnya. 
 
Sementara, miliarder Rusia lainnya, Oleg Deripaska menggunakan unggahan di Telegram untuk menyerukan agar pembicaraan damai dimulai secepat mungkin. 
 
"Perdamaian sangat penting," kata Deripaska, dikutip Galajabar dari Reuters. 
 
Baca Juga: Wacana Pemilu 2024 Diundur, Ini Tanggapan Menohok Para Ahli: Ide Bahaya bagi Demokrasi yang Sehat
 
Oleg Deripaska sendiri merupakan pendiri raksasa aluminium Rusia Rusal (RUAL.MM), di mana ia masih memiliki saham melalui sahamnya di perusahaan induknya En+ Group. 
 
Kepala kantor kepresidenan Ukraina mengatakan negosiasi antara Kiev dan Moskow akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina. 
 
"Krisis ini akan menelan korban jiwa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun," kata Fridman. 
 
"Meskipun solusi tampaknya sangat jauh, saya hanya dapat bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah," ujarnya. 
 
Baca Juga: Zelenskiy Siap Berunding dengan Rusia Asal Tidak di Belarus, Ini Alasannya dan Beberapa Tempat yang Diajukan
 
Sementara itu, diketahui pasukan Rusia sudah menyerang Ukraina secara besar-besaran sejak Kamis, 24 Februari 2022 lalu dan membuat hampir seluruh masyarakat Ukraina mengungsi. 
 
Bahkan, keadaan ibu kota Ukraina, Kiev pun tampak hancur berantakan karena serangan rudal yang diluncurkan oleh Rusia dibawah pemimpin Rusia, Vladimir Putin.***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler