Belum Ada Tanda-tanda Perdamaian, Presiden Ukraina Akui Berunding dengan Rusia Berat dan Diwarnai Konfrontasi

23 Maret 2022, 11:28 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Instagram/zelenskiy_official/


GALAJABAR - Sudah beberapa pekan perang antara Rusia dan Ukraina terjadi. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda perdamaian dari kedua negara yang bertikai tersebt.

Hal ini pun diakui oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Menurutnya, perundingan dengan Rusia, untuk mengakhiri perang, berat dan kadang-kadang diwarnai konfrontasi.

Namun, kata Zelenskyy, pembicaraan perdamaian itu sedikit demi sedikit menghasilkan kemajuan.

Baca Juga: Pameran Terbesar Asia Tenggara, Inacraft 2022 Dibuka Jokowi, Ajang untuk Majukan Kerajinan dan Majukan UMKM

Kendati para perunding Rusia dan Ukraina terus melakukan pembicaraan secara berkala, kedua pihak mengatakan masih jauh untuk mencapai kesepakatan apa pun.

"Kami terus melancarkan upaya pada berbagai tingkat untuk mengajak Rusia bergerak menuju perdamaian ... perwakilan Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan yang berlangsung secara virtual setiap hari," kata Zelenskyy, Rabu 23 Maret 2022.

"Sangat sulit, kadang-kadang terjadi konfrontasi... Tapi selangkah demi selangkah bergerak maju," ujarnya.

Baca Juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Jabar Prioritaskan Warga Miskin dan Daerah Tak Terjangkau, Stok Sembako Aman!

Saat menyampaikan pidato melalui video pada Rabu dini hari, ia juga menyebutkan bahwa 100.000 orang saat ini tinggal di Kota Mariupol yang terkepung.

Orang-orang tersebut, kata Zelenskyy, hidup dalam kondisi kemanusiaan yang tak layak, tanpa makanan, air, ataupun obat-obatan.

Baca Juga: Persib Tak Turunkan Pemain Utama Karena Cedera dan Hukuman, Ini Strategi Robert Hadapi Persik Kediri

"Saat ini, ada sekitar 100.000 orang di kota itu, hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi, betul-betul terkepung, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, rawan terkena gempuran artileri, rawan terkena bombardemen," kata Zelenskyy.

Ia juga menuding pasukan Rusia yang melancarkan serangan ke Mariupol mengadang upaya evakuasi warga sipil dari kota tersebut. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler