Perang Rusia vs Ukraina:  Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklir  Jika Terancam

23 Maret 2022, 12:00 WIB
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov /Evgenia Novozhenina/Reuters

GALAJABAR - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.

Pernyataan itu diungkapkan Moskow untuk meredam kekhawatiran dunia terkait potensi serangan nuklir di tengah kecamuk operasi militer di Ukraina.

Moskow menyatakan bahwa tujuan operasi khusus yang hampir berlangsung selama sebulan tidak untuk menduduki Ukraina.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri, dan itu publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir,” kata Peskov, Selasa, 22 Maret 2022.

Baca Juga: Belum Ada Tanda-tanda Perdamaian, Presiden Ukraina Akui Berunding dengan Rusia Berat dan Diwarnai Konfrontasi

“Jadi kalau itu ancaman eksistensial bagi negara kita, maka bisa digunakan sesuai dengan konsep kita.”

Dilansir dari Aljazeera, Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk waspada. Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya dan armada utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan, kantor berita Interfax melaporkan.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pelaksanaan operasi khusus dilakukan karena Moskow memiliki indikasi langsung, Ukraina tengah bersiap untuk melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Donbass.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret bahwa “prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan”.

Baca Juga: Pameran Terbesar Asia Tenggara, Inacraft 2022 Dibuka Jokowi, Ajang untuk Majukan Kerajinan dan Majukan UMKM

Komentar itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa Putin sedang mempertimbangkan untuk menggunakan senjata kimia dan biologi di Ukraina, saat ia menggambarkan taktik Moskow sebagai semakin "brutal".

Pekan lalu Rusia mengatakan telah meluncurkan rudal hipersonik Kinzhal (Belati) yang dapat mencapai target di mana saja di Bumi dalam waktu satu jam.

Pada bulan Desember  2021, Putin mengatakan bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik, yang kecepatan, kemampuan manuver dan ketinggiannya membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.

Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018. Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama kampanye militernya di Suriah pada 2016.

Baca Juga: Waspaa! Jabar Diguyur Hujan Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Rabu, 23 Maret 2022

Perang telah mengguncang konsensus keamanan global pasca-Perang Dingin, membahayakan pasokan tanaman utama dunia, dan menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat memicu kecelakaan nuklir.

Secara terpisah, kebakaran hutan terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina yang dinonaktifkan, tetapi menteri sumber daya alam negara itu mengatakan api telah padam dan radiasi berada dalam tingkat normal. Chernobyl pada tahun 1986 adalah tempat terjadinya bencana nuklir terburuk di dunia.***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler