Cina Ngamuk, 10 Pesawat Pengebom Dikerahkan ke Laut Natuna Utara Tantang AS

- 25 Februari 2021, 10:58 WIB
Pesawat pengebom H-6J milik Cina lepas landas untuk melakukan latihan taktis. /eng.chinamil.com.cn via Global Times/Foto: Gao Hongwei
Pesawat pengebom H-6J milik Cina lepas landas untuk melakukan latihan taktis. /eng.chinamil.com.cn via Global Times/Foto: Gao Hongwei /

GALAJABAR – Cina semakin geram karena armada tempur Amerika Serikat terus bercokol di kawasan Laut Natuna Utara yang diklaim Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dilansir dari Global Times, Chinese People’s Liberation Army (PLA) bagian Komando Teater Selatan telah menerbangkan 10 pesawat pengebom.

Para analis menyebutkan hal tersebut telah menunjukan bahwa Cina memiliki lebih dari sekedar rudal balistik anti-kapal pada Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Resep Pepes Tahu Kemangi yang Endeuz, Cocok untuk yang Sedang Menghindari Daging

Pengerahan 10 pesawat tersebut untuk mengadakan latihan serangan maritim dalam mencegah kapal musuh yang saat ini dianggapnya sedang berkeliaran di Laut Natuna Utara.

Cina menganggap bahwa Amerika dan Prancis telah melakukan provokasi dengan menurunkan banyak armada laut di Laut Natuna Utara.

China Central Television (CCTV) melaporkan bahwa latihan dari 10 pesawat tersebut menampilkan serangan rudal terhadap target maritim.

Baca Juga: Bila Masih Ada ODF atau BABS, Bupati Garut Ancam Turunkan Camat Menjadi Staf Biasa

Bentuk pelatihannya berupa skenario taktis dan menguji kemampuan koordinasi tempur antara pilot baru dan veteran.

Pengamat militer telah mengidentifikasi laporan dari CCTV bahwa pesawat pembom berjenis H-6J, yakni pengebom paling canggih Angkatan Laut PLA China.

Pesawat H-6J mampu mengangkut enam buah rudal jelajah anti-kapal dan dilengkapi pod panggulangan elektronik ekstra.

Baca Juga: Aksi Robot yang Memiliki Otak Seperti Manusia: Bioskop Trans TV Malam Ini, Ghost In The Shell

Selain itu, pesawat kedua berjenis H-6G, yaitu pengebom angkatan laut generasi lama yang bisa membawa empat buah rudal.

Kementerian Pertahanan Nasional Cina telah lebih dahulu memperkenalkan kedua jenis pesawat pengebom tersebut pada Juli 2020 silam.

Kedua jenis pesawat tersebut telah melakukan latihan intensif di Laut Natuna Utara saat Amerika mengirim kapal induk beserta kapal perang lainnya.

Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah Akan Buka Kembali Tes CPNS 2021, Ikuti Trik dan Intriknya

Pakar angkatan laut Li Jie, menjelaskan bahwa penempatan pesawat pembom di Laut Natuna Utara merupakan hal yang penting untuk menekan provokasi militer Amerika.

Sebelumnya, Amerika telah melakukan latihan dengan menurunkan dua kapal induknya yakni Theodore Roosevelt Carrier Strike Group dan Nimitz Carrier Strike Group pada 9 Februari lalu.

Namun, Amerika tidak sendiri, Prancis turut menurunkan armada tempurnya ke Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Tom Holland Mengonfirmasi Judul Spider-Man 3 No Way Home Secara Final

Prancis mengirimkan kapal serbu amfibi Tonnerre dan kapal jenis fregat Surcouf minggu lalu dengan alasan melakukan transit di Laut Natuna Utara.

Selain itu, Inggris pun berencana akan mengerahkan armada lautnya berupa kapal induk untuk ditempatkan di Laut Natuna Utara.

Sejauh ini, latihan 10 pesawat pengebom Cina tersebut tidak menargetkan negara mana pun, akan tetapi menunjukan bahwa Cina melakukan perlawanan.

Baca Juga: Film Animasi Terbaru dari Disney, Luca: Ungkap Rahasia Monster Bawah Laut dari Dunia Lain

Saling unjuk kekuatan antara Cina dan Amerika Serikat beserta sekutunya akan terus terjadi selama masalah sengketa di Laut Natuna Utara berlanjut. (Penulis: Naufal Althaf M.A.)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah