MENGERIKAN ! Kekerasan Seksual Dijadikan Senjata Perang di Tigray Ethiopia

- 16 April 2021, 13:30 WIB
PENGUNGSI: Para pengungsi  Eritria  mengantri bantuan makanandi kamp pengungsi Um Rakuba di wilayah Tigray, perbatasan Sudan, 3 Desember 2020./REUTERS / BAZ RATNER /
PENGUNGSI: Para pengungsi Eritria mengantri bantuan makanandi kamp pengungsi Um Rakuba di wilayah Tigray, perbatasan Sudan, 3 Desember 2020./REUTERS / BAZ RATNER / /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Misi Eritrea PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Lowcock.

Bulan lalu, Menteri Informasi Eritrea Yemane Gebremeskel mengatakan bahwa kekerasan seksual dan pemerkosaan "adalah kekejian bagi masyarakat Eritrea" dan harus dihukum berat jika itu terjadi.

Baca Juga: Perajin Kolang-kaling Cianjur Selatan Kebanjiran Pesanan

Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock mengatakan badan dunia itu belum melihat bukti bahwa tentara dari negara tetangga Eritrea - yang dituduh melakukan pembantaian dan pembunuhan di Tigray - telah ditarik.

"Sangatlah jelas: konflik belum berakhir dan keadaan tidak membaik," kata Lowcock.***

 

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah