Kasus Covid-19 di India Melonjak Tajam, Tempat Kremasi Kewalahan Beroperasi hingga 24 Jam

- 20 April 2021, 21:00 WIB
Tangkapan layar mayat-mayat di India yang terpapar Covid-19.
Tangkapan layar mayat-mayat di India yang terpapar Covid-19. /Instagram/@jayalah.negriku

GALAJABAR - Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pergi dari kehidupan kita. Bahkan negara India baru-baru ini mengumumkan kasus positif Covid-19 melonjak tajam.

Dalam sehari terdapat 261.500 kasus positif dan itu adalah rekor tertinggi di India semenjak adanya pandemi.

Hingga saat ini, India memiliki total 15,3 juta lebih kasus aktif Covid-19 dengan 180 ribu kematian.

Baca Juga: Jerman Peringatkan Inggris untuk Mematuhi Perjanjian Perceraian Brexit

Dilansir galajabarmelalui Reuters pada 20 April 2021, pusat krematorium di India melaporkan jam operasi sudah melebihi kapasitas seharusnya karena jenazah datang setiap jam.

Selama hampir 24 jam, asap dari hasil kremasi terlihat dari corong krematorium di negara bagian Gujurat barat India.

"Kami bekerja sepanjang waktu dengan kapasitas 100 persen agar bisa mengkremasi jenazah tepat waktu," ujar pengurus salah satu krematorium dilansir Galamedia melalui Reuters.

Baca Juga: Penolakan Semakin Masif, UEFA Ancam Pemain Liga Super Eropa Dilarang Tampil di Piala Dunia

Karena tempat kremasi penuh sudah bisa dipastikan bahwa rumah sakit di India pun kewalahan menampung pasien dengan Covid-19.

Beberapa rumah sakit melaporkan bahwa alat medis seperti ventilator dan pasokan oksigen sudah menipis dan diantaranya ada yang rusak karena pasien corona yang terus berdatangan.

Sebagai informasi, India merupakan salah satu negara yang tengah dihadapkan dengan varian corona baru yang dinilai lebih ganas.

Baca Juga: Akses 3 Desa di Pangalengan Kabupatem Bandung Terputus, BPBD : Waspadai Terjadi Longsor Susulan

Salah satu penyebab adanya lonjakan tinggi yaitu pada ritual mandi di sungai atau Kumbh Mela yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Setelah melakukan ritual itu kasus melonjak hingga ribuan jiwa. Hal itu diketahui saat pihak berwenang melakukan tes pada 50 ribu peserta yang ikut ritual tersebut.

Tak hanya karena itu, masyarakat India termasuk yang abai dalam mematuhi protokol kesehatan hingga akhirnya kasus kembali melonjak.

Baca Juga: WADUH ! Kasus Covid-19 di Kota Cimahi Kembali Naik

Hal ini diperparah oleh datangnya varian virus baru yang disebut dengan B1617 dan bisa bermutasi ganda.

Pemerintah New Delhi sempat menerapkan lockdown di Ibu Kota India pada akhir pekan lalu karena kasus corona yang terus meningkat.*** 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x