Terungkap, Terlibat Perang Seumur Hidup, Palestina Ternyata Tidak Punya Tentara, Ini Alasannya!

- 17 Mei 2021, 10:04 WIB
Ilustrasi pasukan hamas
Ilustrasi pasukan hamas /Reuters / Suhaib Salem/



GALAJABAR - Konflik Palestina dengan Israel kembali mencuat sepekan belakangan inI. Hingga hari ini, Senin, 17 Mei 2021, konflik keduanya sudah memasuki hari kedelapan.

Di tengah konflik Palestina dan Israel yang kian memanas, ternyata sebuah fakta terkuak. Palestina yang diketahui hampir seumur hidup berada dalam konflik ternyata tidak memiliki tentara nasional.

Dilansir Galajabar dari welcomtopalestine.com Senin, 17 Mei 2021, Palestina tidak memiliki tentara angkatan laut, udara, dan darat seperti umumnya sebuah negara.

Baca Juga: Kompak Kakak Beradik, Bella Hadid dan Gigi Hadid Bela Palestina #FreePalestine

"Singkatnya, tidak. Palestina tidak memiliki tentara, angkatan laut, atau angkatan udara," tulis situs tersebut.

"Namun, Pasukan Keamanan Nasional Palestina adalah pasukan keamanan paramiliter dari Otoritas Nasional Palestina (PNA). Ini mencakup hampir semua pasukan keamanan nasional selain pengawal presiden, pasukan keamanan dalam negeri, dan intelijen umum," jelasnya.

Dikatakan, sejak Kesepakatan Oslo 1993, pasukan ini beroperasi di wilayah yang dikendalikan oleh PNA. Pada tahun 2003, organisasi-organisasi ini bergabung menjadi Badan Keamanan Palestina, yang tanggung jawabnya mencakup penegakan hukum secara umum.

Baca Juga: Investasi RI Berangsur Membaik, Gus AMI: Penanganan Pandemi Covid-19 Harus Lebih Serius 

Perjanjian bilateral antara PNA dan Israel membatasi ukuran, persenjataan, dan struktur pasukan. Perjanjian tersebut memberi Israel hak untuk meninjau calon yang direkrut dan menahan persetujuan jika mereka mau.

Pada 2007, Pasukan Keamanan Nasional Palestina berjumlah sekitar 42.000 tentara.

Sementara itu, Hamas, badan pemerintahan di Gaza, memiliki sayap militer bernama Brigade Izz ad-Din al-Qassam. Ini dibentuk pada awal 1990-an sebagai gerakan perlawanan bersenjata melawan pasukan pendudukan Israel meskipun kelompok tersebut "dicap" sebagai teroris.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Senin 17 Mei 2021 di Pegadaian : Emas Antam dan UBS Stabil

"Hamas terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang, meskipun Jepang secara terbuka mengakui bahwa Hamas secara demokratis memenangkan pemilihan Palestina 2006. Rusia, Turki, Cina, dan Swiss tidak mencantumkan Hamas sebagai organisasi teroris," papar Welcome to Palestine.

"Sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Inggris, Australia, Selandia Baru," tambahnya.

Untuk diketahui, Brigade Izz al-Din al-Qassam adalah bagian integral dari Hamas dan berada di bawah tujuan dan tujuan ideologis Hamas. Namun, mereka memiliki kemandirian yang cukup besar dan pemimpin mereka sendiri. Ini telah memisahkan sayap politik dan militer Hamas, memberikan para pemimpin Hamas penyangkalan yang masuk akal atas tindakan Brigade Izz al-Din al-Qassam.

Baca Juga: Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 13)

Kelompok tersebut menyatakan bahwa tujuannya adalah, “Untuk berkontribusi dalam upaya pembebasan Palestina dan memulihkan hak-hak rakyat Palestina di bawah ajaran Islam kitab suci Al-Quran, Sunnah (tradisi) Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya). dia) dan tradisi para penguasa dan cendekiawan Muslim yang terkenal karena kesalehan dan dedikasinya."

Sayap militer menganggap diri mereka sebagai kekuatan perlawanan yang sah melawan pasukan pendudukan Israel.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x