Setuju Gencatan Senjata, Benjamin Netanyahu Mendapat Berbagai Kritikan Tajam : Memalukan

- 21 Mei 2021, 17:43 WIB
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. /Reuters/Gali Tibbon

GALAJABAR- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu akhirnya ‘luluh’ dan menyepakati melakukan gencatan senjata. Dilansir dari Al Jazeera, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada Kamis, 20 Mei 2021 kemarin, untuk menghentikan 11 hari pertempuran di Jalur Gaza.

Sebuah pernyataan dari kantor PM Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan kabinet keamanan telah sepakat dilakukannya gencatan senjata bahkan tanpas yarat.

"Dengan suara bulat menerima rekomendasi untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat," kata pihak Benjamin Natanyahu.

Baca Juga: Sedih Belum Menerima Bantuan PKH? Jangan Khawatir, Segera Daftar Bansos Dana Desa, Bisa Dapat Rp300 Ribu Lho!

Kelompok Palestina, Hamas dan Jihad Islam kemudian mengkonfirmasi gencatan senjata dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa itu akan mulai berlaku pada pukul 02.00 pada hari Jumat (23.00 GMT pada hari Kamis).

Kabar ini pun seketika heboh, karena Netanyahu sebelumnya sempat mengatakan tidak akan berhenti menyerang Palestina. Tindakannya pun mendapatkan kritik dari berbagai pihak.

Gideon Sa’ar selaku pemimpin Partai New Hope (Harapan Baru) mengatakan, perjanjian itu “memalukan” untuk pihak Israel.

Baca Juga: Vaksinasi Dosis 2 untuk PTK, Yayasan Taruna Bakti Siap Hadapi Pembelajaran Tatap Muka

Sebelumnya pun Gideon sudah mengkritik rencana gencatan senjata ini, ia mengatakan hal “ini sangat merugikan pencegahan Israel terhadap Hamas dan kelompok teror lainnya.

Sama seperti Gideon, Yamina Ayelet selaku Mantan Menteri Kehakiman dan anggota parlemen sebuah partai Israel mengatakan, “gencatan senjata tanpa syarat (itu) memalukan”.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah