Pemerintah Afganistan Kehilangan Setengah Wilayahnya, Kini Dikuasai Pemberontak Taliban

- 23 Juli 2021, 15:49 WIB
Sebuah kendaraan tempur Humvee milik Pasukan Khusus Afghanistan hancur saat pertempuran melawan Taliban di Provinsi Kandahar, Afghanistan, Selasa (13/7/2021).
Sebuah kendaraan tempur Humvee milik Pasukan Khusus Afghanistan hancur saat pertempuran melawan Taliban di Provinsi Kandahar, Afghanistan, Selasa (13/7/2021). /ANTARA/

Baca Juga: Natalius Pigai: Kematian Akibat Covid-19 Adalah Pelanggaran HAM Karena Kelalaian Kepala Negara

"Anda tidak dapat mempertahankan segalanya. Jika Anda bertahan di mana-mana, Anda tidak bertahan di mana pun. Jadi saya pikir Afghanistan menyadari mereka perlu berkonsolidasi," kata McKenzie, tanpa memberikan rincian.

Dia mencatat kekhawatiran AS selama bertahun-tahun tentang bagaimana pasukan Afghanistan menjaga pos pemeriksaan, termasuk di daerah terpencil atau daerah yang memiliki nilai strategis kecil.

"Jadi, saya pikir mereka sedang dalam proses untuk mengakui bahwa Anda harus mundur, Anda harus berkonsolidasi, Anda harus mempertahankan area yang benar-benar kritis," kata McKenzie.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Juli 2021: Al dan Andin Skakmat, Nino Berhasil Test DNA ReynaBerkat Pengacara

Kementerian pertahanan Afghanistan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perebutan teritorial yang cepat oleh Taliban menggetarkan warga Afghanistan, tepat di saat Amerika Serikat menarik diri dari perang melawan Taliban.

Biden telah berjanji untuk memberikan bantuan keuangan kepada pasukan Afghanistan dan melipatgandakan upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai yang terhenti.

Namun Taliban belum menanggapi seruan dari 15 misi diplomatik dan perwakilan NATO di Afghanistan pada Senin untuk menghentikan serangan militer mereka.

Baca Juga: Bangga dengan Presiden, Tagar #KitaPercayaJokowi Bergema, Warganet Dukung Jokowi Atasi Covid-19

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah