Terjadi 11 Kecelakaan, Amerika Serikat Investigasi Sistem Mengemudi Otomatis Milik Tesla

- 17 Agustus 2021, 22:33 WIB
Enam orang terluka akibat mobil Tesla 'self-driving' di parkir mobil sekolah di Inggris.
Enam orang terluka akibat mobil Tesla 'self-driving' di parkir mobil sekolah di Inggris. / NDTV.COM

GALAJABAR - Menyusul 11 kecelakaan yang dilaporkan sejak 2008, Pemerintah Amerika Serikat t membuka penyelidikan terhadap sistem mengemudi otomatis (autopilot self-driving) milik Tesla.

Investigasi dilakukan terhadap 765.000 kendaraan yang telah dijual Tesla di AS, mencakup semua model mobil sejak 2014 hingga 2021.

Melansir laporan Associated Press, Selasa 17 Agustus 2021,  Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengidentifikasi setidaknya 17 orang terluka dan satu orang tewas dalam rangkaian kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Covid-19 Masih 7 Tahun Lagi: Agar Ada Alasan Untuk Langgar Konstitusi

"Penyelidikan akan menilai teknologi dan metode yang digunakan untuk memantau, membantu, dan mendesak keterlibatan pengemudi saat menggunakan sistem autopilot,” kata NHTSA dalam dokumen investigasinya.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) merekomendasikan agar NHTSA memastikan produsen mobil autopilot seperti Tesla lebih memperhatikan sistem dan keamanan untuk pengemudi. NTSB tidak memiliki wewenang atas penegakan dan hanya dapat membuat rekomendasi kepada lembaga federal lainnya.

Profesor teknik listrik dan komputer di Universitas Carnegie Mellon, Raj Rajkumar, ssbagaimana dikutip galajabar dari Antara,  mengatakan penyelidikan oleh NHTSA sudah lama tertunda.

Baca Juga: 5 Fakta Mencengangkan di Balik Proklamasi Kemerdekaan RI yang Tak Terukir di Buku Sejarah

Menurutnya, kegagalan Tesla memantau dan memastikan keselamatan pengemudi harus menjadi prioritas utama dalam penyelidikan. Tesla memang mampu mendeteksi tekanan pada roda kemudi untuk memastikan pengemudi tak lepas tangan sepenuhnya, namun pengemudi sering kali menipu sistem.

“Sangat mudah untuk melewati masalah tekanan kemudi. Ini sudah berlangsung sejak 2014. Kami sudah membicarakan ini sejak lama,” kata Rajkumar.

Di sisi lain, Tesla dan produsen mobil lain telah memperingatkan bahwa pengemudi harus siaga dan tak sepenuhnya lepas tangan saat menggunakan sistem autopilot.

Baca Juga: Peringati Kemerdekaan Tak Cukup dengan Ritual Upacara, Politisi PSI Singgung Soal Kemiskinan dan Korupsi

Namun, pengemudi kerap menyalahgunakan sistem autopilot, seperti mengendarai mobil dalam keadaan mabuk dan duduk di kursi belakang saat mobil meluncur di jalan raya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x