Ukraina Mencekam,  Presiden  Zelensky  Sebut 137 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia

- 25 Februari 2022, 12:00 WIB
Perang Rusia Terus Berlangsung, Pertempuran Sengit Terjadi di Perbatasan Ukraina
Perang Rusia Terus Berlangsung, Pertempuran Sengit Terjadi di Perbatasan Ukraina /Ukrinform



GALAJABAR - Perang antara Rusia dan Ukraina akhirnya meletus setelah ketegangan selama beberapa bulan terakhir.

Perang Rusia dan Ukraina berkecamuk usai Presiden Vladimir Putin menyerukan operasi militer penuh wilayah Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa sebanyak 137 orang tewas akibat serangan Rusia di hari pertama.

Diketahui bahwa invasi Rusia di Ukraina mulai terjadi sejak Rabu, 23 Februari 2022 kemarin.

Baca Juga: SAH! Vaksin Covid-19 Merah Putih Halal, Menag Yaqut Sebut Vaksin Merah Putih Milik 2 Keunggulan, Apa Saja?

“Mereka membunuh orang dan mengubah kota yang damai menjadi target militer. Itu busuk dan tidak akan pernah dimaafkan,” kata Zelensky dalam keterangannya dikutip dari Al Jazeera Jumat, 25 Februari 2022.

Sementara itu, kutukan terus berdatangan atas keputusan Putin menginvasi Ukraina termasuk dari para pemimpin Uni Eropa (UE).

Disebutkan bahwa UE kini bersepakat untuk menjatuhkan sanksi atas Rusia dengan menargetkan 70 persen pasar perbankan Rusia.

Sanksi itu juga akan menyasar sektor pertahanan seperti diungkap oleh Ketua Komisi UE, Ursula von der Leyen.

Baca Juga: Putin Serukan Operasi Militer di Ukraina, Presiden Jokowi: Stop Perang di Ukraina! Membahayakan Dunia

"Paket sanksi besar-besaran dan ditargetkan yang disetujui malam ini menunjukkan betapa bersatunya Uni Eropa. Pertama, paket ini mencakup sanksi keuangan, menargetkan 70% dari pasar perbankan Rusia dan perusahaan milik negara utama, termasuk di bidang pertahanan," katanya.

Sebelumnya sanksi senada juga telah ditegaskan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

"Putin adalah agresor; Putin memilih perang ini, dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung konsekuensinya," kata Biden.

"Itu berarti setiap aset yang mereka miliki di Amerika akan dibekukan," tegasnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x