Joe Biden Marah Besar Sebut Putin Penjahat Perang

- 17 Maret 2022, 20:21 WIB
Joe Biden Presiden Amerika Serikat (Kiri) dan Vladimir Putin Presiden Rusia (Kanan)
Joe Biden Presiden Amerika Serikat (Kiri) dan Vladimir Putin Presiden Rusia (Kanan) /Prokerala

GALAJABAR - Presiden AS Joe Biden menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang dalam berbagai komentar.

Menurut Kremlin, komentar- komentar itu "tidak dapat dimaafkan" sementara Kremlin bersikeras bahwa perang di Ukraina "akan direncanakan" di tengah upaya mencapai kompromi dalam pembicaraan damai.

Sementara itu, kemarahan dunia atas invasi Rusia ke Ukraina muncul pada Kamis (14/3/2022) ketika para pejabat AS dan Ukraina mengatakan warga sipil yang mengantre untuk mendapatkan roti dan berlindung di sebuah gedung teater telah dibunuh oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Sering Mengantuk Setelah Makan? Itu Tanda Kamu Koma Makanan

Moskow belum merebut salah satu kota terbesar Ukraina meskipun ada serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Lebih dari 3 juta orang Ukraina telah mengungsi dan ribuan orang tewas saat perang memasuki minggu keempat.

Di ibu kota Kiev, sedikitnya satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika sebuah bangunan perumahan dihantam oleh rudal yang ditembakkan Rusia.

Baca Juga: Profil dan Fakta Sarah Tumiwa, Peserta INTM Cycle 2 yang Disebut Akan Jadi Juara Kalahkan Helen

Dikutip Galajabar dari Antara, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pada Rabu bahwa pasukan Rusia menjatuhkan bom berkekuatan besar di sebuah gedung teater di Mariupol, kota pelabuhan wilayah selatan yang terkepung, menyebabkan banyak warga sipil terjebak dan korban yang tak diketahui jumlahnya.

Maxar Technologies, sebuah perusahaan swasta AS, mendistribusikan citra satelit yang konon diperoleh pada 14 Maret dan menunjukkan kata "anak-anak" dalam tulisan besar huruf Rusia yang ditorehkan di tanah di luar gedung beratap merah.

Gedung teater itu telah menampung setidaknya 500 warga sipil, menurut Human Rights Watch.

Baca Juga: Jelang Laga Persib vs Persebaya, Begini Kondisi Terbaru David da Silva dan Bruno Cantanhede

"Ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang target apa yang dikehendaki di kota yang warga sipilnya telah dikepung selama berhari-hari dan telekomunikasi, listrik, air, dan pemanas hampir sepenuhnya terputus," kata Belkis Wille dari kelompok hak asasi itu.

Kantor berita RIA menyebut, Moskow membantah menyasar warga sipil dan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya tidak menyerang gedung itu, kata kantor berita RIA.

Tiga belas bus yang membawa sekitar 300 pengungsi dari Mariupol telah tiba di wilayah Rostov Rusia.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x