Wali Kota Ukraina Ditemukan Tewas Secara Mengenaskan dengan Tangan Terikat Bersama Suami dan Anaknya

- 5 April 2022, 17:00 WIB
Wali Kota Motyzhyn, sebuah kota kecil di Ukraina, Ditemukan Tewas Secara Mengenaskan dengan Tangan Terikat Bersama Suami dan Anaknya//twitter.com/Ika Ferrer Gotic
Wali Kota Motyzhyn, sebuah kota kecil di Ukraina, Ditemukan Tewas Secara Mengenaskan dengan Tangan Terikat Bersama Suami dan Anaknya//twitter.com/Ika Ferrer Gotic /

Dia mengatakan pada awalnya, kerabat mengira keluarga Sukhenko mungkin menjadi bagian dari pertukaran tahanan, tetapi kemudian mengetahui bahwa mereka telah tewas.

Baca Juga: Vonis Mati Herry Wirawan, Ridwan Kamil:  Hormati Putusan Pengadilan

Ihor, yang tidak memberikan nama keluarganya dan mengatakan bahwa dia adalah kerabat Sukhenkos, mengatakan, "Di sana, di dalam lubang, keluarga saya terbaring. Saya tidak tahu alasan mereka dibunuh. Mereka adalah orang-orang yang damai dan baik."

Vadym Tokar, kepala dewan Desa Makariv yang bertetangga dengan Motyzhyn, mengatakan mayat-mayat itu tetap berada di tempat mereka ditemukan.

"Kami tidak bisa mengeluarkan mereka karena ada kecurigaan bahwa mereka ditambang," katanya melalui telepon.

Kemarahan global menyebar pada Senin, 4 April 2022, atas kematian warga sipil di Ukraina, termasuk bukti mayat terikat ditembak dari jarak dekat dan kuburan massal ditemukan di Bucha, kota lain dekat Kyiv, setelah direbut kembali dari pasukan Rusia.

Baca Juga: Pria Ini Nikahi 9 Istri Sekaligus, dengan Alasan yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Meskipun demikian, Kremlin mengatakan pada hari Senin, 4 April 2022, bahwa mereka dengan tegas membantah tuduhan apa pun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha.

"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya."

Rusia membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus", yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah