Korut Masih Dilanda Kasus DemamTapi Pyongyang Diam Ditawari Korsel dan AS untuk Bantu Merangi Wabah Covid-19

- 23 Mei 2022, 08:21 WIB
Beberapa warga Korea Utara tengah melakukan pencegahan Covid19.
Beberapa warga Korea Utara tengah melakukan pencegahan Covid19. /Twitter/@dunia.rmol/

GALAJABAR - Warga Korea Utara masih dilanda kasus demam. Media pemerintah mengatakan pada Senin, 23 Mei 2022, jumlah kasusnya di bawah 200.000 untuk dua hari berturut-turut.

Keadaan itu berlangsung ketika Pyongyang tetap diam menyikapi tawaran Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk membantu memerangi wabah Covid-19 pertama yang dikonfirmasi.

Gelombang Covid, yang dideklarasikan pada 12 Mei, telah memicu kekhawatiran akan kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai, dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta itu.

Baca Juga: Menangi Million Cool Roofs Challenge, Tim Cool Roof UPI Luncurkan Becool: Solusi Mengatasi Pemanasan Global

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Sabtu bahwa Washington telah menawarkan vaksin Covid-19 ke China dan Korea Utara, tapi "tidak mendapat tanggapan."

Korea Utara melaporkan 167.650 pasien baru menderita demam pada Senin dan satu kematian lagi.

Lebih dari 2,33 juta dari 2,81 juta kasus kumulatif yang dilaporkan sejak akhir April telah pulih pada Minggu (22/5l malam, kata kantor berita negara Korea Utara KCNA. Korban tewas resmi mencapai 68 lrang.

Di saat tetap diam menyikapi tawaran bantuan, Korea Utara telah mengakui bahwa situasi virus di negara itu mengalami "perubahan yang menguntungkan".

Baca Juga: Manchester City Juarai Liga Inggris 2021/2022 dengan 93 Poin dan 29 Menang, Berikut Klasemen Akhir Liga

"Kesadaran atas krisis dan tanggung jawab lebih ditingkatkan di setiap wilayah, sektor, tempat kerja, dan pos di seluruh negeri untuk mempertahankan perubahan yang menguntungkan itu dalam upaya pencegahan epidemi dan semua masuknya virus diperiksa melalui pelaksanaan yang ketat dalam penguncian dan blokade regional dan unit lokal," kata KCNA.

Pembatasan Covid-19 semacam itu mungkin memainkan peran dalam kurangnya tanggapan Korea Utara, kata seorang pejabat senior pemerintah AS, Minggu.

Tampaknya dengan kekurangan pasokan alat pengujian, Korea Utara belum mengonfirmasi jumlah total orang yang dites positif tertular virus corona.

Baca Juga: Ini Arti Asmaul Husna: Al Mudzil, As Sami, dan Al Bashir, Semoga Allah Mendengar dan Mengabulkan Doa Kita

Sebaliknya, otoritas kesehatan melaporkan jumlah tersebut dengan gejala demam, sehingga sulit untuk menilai skala gelombang Covid, kata para ahli.

Pihak berwenang telah mendistribusikan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri, dengan mengerahkan petugas medis militer untuk membantu mendistribusikan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan.

KCNA mengatakan pabrik-pabrik farmasi "memacu produksi," tapi tidak memerinci jenis obat-obatan yang sedang diproduksi. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x