Badai Covid-19 Mulai Berlalu, Masih Perlukah Swab Test?

- 22 Mei 2022, 19:00 WIB
Warga sedang melakukan swab test di RSUD Cikalongwetan, KBB
Warga sedang melakukan swab test di RSUD Cikalongwetan, KBB /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAJABAR - Tes usap di hidung atau tenggorokan (swab test) untuk menguji Covid-19 telah menjadi hal yang rutin selama dua tahun terakhir ini.

Namun, seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia mulai dipertanyakan manfaat pengujian massal berulang kali dalam hal pengendalian infeksi.

Salah satunya, Jepang menghindari pengujian skala besar namun mengatasi pandemi dengan relatif baik, berdasarkan tingkat infeksi dan kematian.

Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy A33 5G Lengkap dengan Keunggulan dan Harganya

Negara-negara lain, termasuk Inggris dan Spanyol juga telah mengurangi pengujian.

 Namun, pengujian berulang di seluruh kota tetap menjadi bagian utama dari rencana "nol-COVID" di China.

"Kita perlu belajar, dan tidak ada yang melakukannya dengan sempurna," kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dale Fisher seperti dikutip dari Medical Daily, Minggu 22 Mei 2022.

Baca Juga: Tendangan Pamungkas Marc Klok Bawa Indonesia Rebut Medali Perunggu

WHO mendesak negara-negara untuk melakukan pengujian pada semua kasus yang dicurigai setelah virus corona pertama kali terindentifikasi. Pengawasan global membantu para ilmuwan memahami risiko penyakit parah atau kematian serta risiko penularan.

Sekarang, menurut para ahli kesehatan, dengan dominasi varian Omicron yang dikatakan menyebabkan gejala relatif lebih ringan dan ketersediaan vaksin serta perawatan yang lebih efektif, pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan yang lebih strategis, seperti pengambilan sampel populasi.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x