GALAJABAR - Sejak krisis Kuba pada tahun 1962, setiap Presiden Amerika Serikat yang akan bepergian ke mana pun selalu dibarengi Presidential Emergency Satchel (PES/Tas Darurat Presiden). Dengan membawa tas ini, Presiden AS dapat melancarkan serangan nuklir dalam waktu singkat kapan pun di mana saja.
PES selalu ikut bersama Presiden AS sejak era John Kennedy memerintah Negeri Paman Sam. Presiden AS ke-35 itu merasa harus selalu siaga terkait ancaman serangan nuklir dari Kuba.
Demikian pula di masa Presiden AS saat ini, Donald Trump, PES tetap selalu dibawa serta, bahkan ketika presiden dari Partai Republik itu harus menjalani perawatan medis setelah dinyatakan positif Covid-19, ke Walter Reed, Pusat Medis Nasional.
Baca Juga: Virgil van Dijk, Kami Tidak Bermain 100 Persen dari Awal Hingga Akhir
Seorang ajudan mengiringi Presiden AS Donald Trump menaiki heli Marine One, dengan membawa tas kulit hitam.
Tas inilah yang disebut PES, yang apabila digunakan bisa memicu kiamat nuklir. Nuclear football, demikian tas ini disebut karena ukuran awalnya mirip bola rugbi. Tas ini berisi kode peluncuran serangan nuklir di saat-saat genting.
Meski demikian, tidak sembarangan orang bisa mengaktivasi kode di dalamnya. Hanya pemimpin tertinggi militer AS-lah yang bisa melakukannya.
Baca Juga: Marvel Kepincut Ryan Deadpool Reynolds
Dikutip dari Galamedianews.pikiranrakyat, Senin, 5 Oktober 2020, awalnya PES dinamai Dropkick, kode perang nuklir di era Eisenhower. Tujuannya memastikan opsi perang nuklir selalu ada di tangan presiden