Makna Lambang Daerah Kota Banjar

22 Februari 2021, 10:28 WIB
kota banjar /


GALAJABAR - Lambang daerah Kota Banjar berbentuk tameng atau perisai dengan warna dasar biru muda. Di dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta tulisan “Kota Banjar" di bagian atas dan tulisan berwarna putih “Somahna Bagja Di Buana" di bagian bawah.

Lambang daerah Kota Banjar terdiri dari 2 (dua) bagian. Bagian depan atau isi dari atas ke bawah terdiri dari;

Gambar bintang, fiambil dari Pancasila sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Simbol ini dipakai berdasarkan cita-cita masyarakat yang berkeinginan agar Kota Banjar menjadi kota religius. Bintang juga merupakan simbol dari semua agama dan memiliki arti kewenangan atau kesuksesan.

Kemudian, tulisan Kota Banjar menunjukan sebutan bagi kota dan Pemerintahan Kota Banjar.

Baca Juga: Anies Baswedan Banjir Sindiran, Ketua JDN Indonesia: Kota-Kota Ini Dijadikan 1 Provinsi Saja

Gambar benteng kembar melambangkan pertahanan sekaligus pintu gerbang Kota Banjar. Tonjolannya masing-masing ada lima melambangkan lima dasar pokok negara, Pancasila. Bagian pilar pendek berjumlah 4, dan pilar panjang (menonjol) berjumlah 5, bermakna tahun (1945) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Masing-masing terdiri dari 9 pilar merupakan angka tunggal tertinggi/terbesar yang mengandung simbol keberuntungan dan kesuksesan. Angka sembilan merupakan simbol sembilan tokoh agama yang sangat termashur yang menjadi panutan umat yang terkenal dengan isitilah “Wali Songo”. Kembar kiri-kanan bermakna keseimbangan hidup fisik dan psikis.

Gamcar kujang merupakan senjata tradisional tatar Sunda. Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri. Lima lubang melambangkan Lima dasar pokok negara, Pancasila.

Gambar dua gunung melambangkan Gunung Babakan dan Gunung Sangkur yang merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Banjar dari segala guncangan dan gangguan serta teguh pada pendirian untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

Baca Juga: Elsa Tak Bisa Berkutik, Angga Beberkan Pelaku Pembunuhan Roy: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 22 Februari 2021

Gambar sawah dan ladang merupakan simbol kemekmuran dan kesuburan Kota Banjar, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakat yang rajin, dinamis, optimis dan tidak kenal menyerah. Jumlah 21 menyatakan hari ke-21 (dua puluh satu) dari bulan berdirinya Kota Banjar.

Selanjutnya ada gambar sungai dan irigasi yaitu simbol Sungai Citanduy sebagai sumber air yang sangat besar. Irigasi sebagai sumber sarana penunjang kesuburan yang berdampak pada kemakmuran

Jembatan, dam/bendungan dilambangkan dengan dua bentuk gambar yang menyatakan bulan kedua dari tahun berdirinya Kota Banjar. Jembatan sebagai sarana untuk kelancaran transportasi dan sam/bendungan sebagai sarana untuk kelancaran irigasi.

Gambar roda bersayap melambangkan Kota Transit yang harus berkembang seimbang terutama di sektor perekonomian yang meliputi perdangan dan transportasi. Jari-jari berwarna merah berjumlah 22 melambangkan 22 desa. Sayap berjumlah 4 (empat) kecamatan.

Baca Juga: Tom and Jerry Kembali Hadir, Kali Ini Tayang dalam Versi Film di Sebuah Hotel di New York

Gamvar padi kapas melambangkan sandang pangan sebagai kebutuhan pokok serta sebagai simbol subur makmur. Jumlah padi 17 (tujuh belas) menyatakan hari ke-17 (tujuh belas) dari bulan Proklamasi. Jumlah kapas 8 (delapan) menyatakan bulan ke-8 (delapan) dari tahun Proklamasi.

Tulisan/motto “Somahna Bagja Di Buana" mengandung makna yang sangat dalam sebagai tujuan dan harapan yang ingin dicapai masyarakat Kota Banjar. Hurufnya berjumlah 19 (sembilan belas) digabung dengan pilar berjumlah 4 (empat) dan 5 (lima) bermakna tahun 1945 yaitu tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kata-katanya diambil dari Bahasa Sunda yang berarti somah adalah rakyat, masyarakat, somahna berarti rakyatnya, masyarakatnya; bagja berarti sugema, berarti bahagia lahir bathin, di buana berarti di dunia (di Kota Banjar).

Dengan demikian "Somahna Bagja di Buana" bermakna masyarakat Kota Banjar bahagia lahir batin, atau yang lebih dalam adalah masyarakat Banjar harus menjadi tuan di kotanya Sendiri.

Baca Juga: Besok 23 Februari 2021 PPKM Mikro Mulai Berlaku, Pelacakan Covid-19 Kian Gencar

Bagian dasar atau bingkai/wadah berupa tameng/perisai yang sudah distilasi (penyederhanaan bentuk). Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh yang sudah dibuktikan keampuhannya, terutama zaman dahulu saat dipakai oleh laskar-laskar kerajaan.

Begitu juga pada logo ini tameng dimaksudkan sebagai bingkai atau wadah untuk melestarikan atau melindungi simbol-simbol kehidupan masyarakat Kota Banjar.

Warna biru muda dalam lambang daerah sebagai gambaran masyarakat Kota Banjar yang cinta damai, dinamis dan optimis. Warna kuning mengandung arti keemasan atau kejayaan dan kemenangan aatu kemakmuran.

Warna hijau bermakna subur. Warna merah dan putih diambil warna Bendera Republik Indonesia sebagai simbol pemersatu antar etnis suku dan agama. Warna merah bermakna keberanian, semangat tidak kenal menyerah. Warna putih bermakna teguh dan kuat. Warna hitam bermakna teguh dan kuat.***

 

Editor: Digdo Moedji

Tags

Terkini

Terpopuler