GALAJABAR – Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua MUI Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdul Kadir Makarim, di Masjid Raya Nurussa'adah, Kota Kupang, Sabtu 1 Mei 2021.
Pertemuan digelar usai menyampaikan bantuan Rp 1 miliar dari Pemda Provinsi Jawa Barat untuk korban bencana NTT.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar siap bekerja sama dengan masyarakat muslim di NTT untuk mencetak hafidz atau penghapal Alquran.
Baca Juga: Intip 5 Kota Paling Rapi di Dunia Nomor 1 Sering Dicap Berantakan!
"MUI minta anak-anak muslim di NTT yang belajar hafidz Quran bisa ditampung (di Jabar). Saya kira ada programnya, beasiswanya juga ada. Kami akan berikan kemudahan untuk pendidikan (anak NTT)," terangnya.
Jabar memiliki banyak program untuk umat Islam, salah satunya Satu Desa Satu Hafidz. Ditambah English for Ulama sampai berbagai pemberdayaan ekonomi keumatan.
Selama ini, Ridwan Kamil menjadi Bapak Asuh bagi mahasiswa perantau NTT di Jabar.
"Selama ini pun kami selalu lakukan pembinaan dan pengayoman," tambahnya.
Baca Juga: Alokasikan Anggaran Rp3,6 Miliar, Bupati Sumedang Janjikan Jalan Cigembong-Batugara Mulus
Kang Emil menyebut, untuk membantu ekonomi Provinsi NTT, Pemda Provinsi Jabar akan membeli 1.000 sapi NTT untuk masyarakat Jabar.
"Kemudian kami juga membeli ekonomi NTT, ada seribu sapi sedang kita beli, karena orang Jabar senang makan daging, jadi ada kerja sama itu," imbuhnya.
Ketua MUI Provinsi NTT Abdul Kadir Makarim menyambut baik inisiatif Ridwan Kamil. Menurutnya, hal krusial dalam kehidupan keislaman di NTT di antaranya kaderisasi imam masjid dan hafidz Alquran.
Abdul Kadir berharap kunjungan Gubernur Jabar membawa manfaat bagi kedua pemerintah daerah.
Baca Juga: Sempat Viral di Media Sosial, Pelaku Penganiayaan Akhirnya Diringkus Polresta Bandung
"Kunjungan Bapak Gubernur Jawa Barat ini ada manfaatnya bagi kit. Sekalian dan kita juga berharap supaya apa yang bisa dilihat di NTT yang diwakili oleh Kota Kupang, bisa di bawa ke Bandung," katanya.
"Kami sangat berterima kasih sekali karena anak anak NTT di Bandung sangat betah, malah ada yang berumah tangga di sana. Kami harapkan untuk ke depan, mungkin masih banyak lagi anak anak NTT yang akan berkuliah di Bandung," tandasnya.***