Dosen Unisba Ciptakan Biomask Respirator Alat Pelindung untuk Nakes, Diserahkan ke-3 Rumah Sakit di Bandung

28 Maret 2022, 16:37 WIB
Dosen Unisba Ciptakan Biomask Respirator Alat Pelindung untuk Nakes, Diserahkan ke-3 Rumah Sakit di Bandung /Humas Unisba

 

 

GALAJABAR  –  Tim peneliti Unisba menghasilkan produk riset Biomask Respirator.  Alat inimerupakan perangkat alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan yang menerapkan prinsip biosafety menggunakan tekanan positif, berupa sungkup kepala (fullhead helmet).

Dan bertenaga baterai portabel dilengkapi sistem (HEPA) filter yang menyaring udara yang masuk dari lingkungan sekitar, serta blower yang mendorong  dan mengarahkan udara bersih yang telah disaring ke wajah atau sekitar hidung pemakainya melalui system tubing.

Dengan udara yang didorong ke zona pernafasan pemakainya oleh blower, tekanan positif dibuat di dalam sungkup kepala yang mencegah masuknya udara yang tidak disaring secara spontan, meskipun tidak ada penyekat (seal) yang kedap di sekitar wajah dan kepala pemakainya. 

 Baca Juga: Sabet Jadi Aktor Terbaik Oscar 2022, Will Smith Menangis dan Minta Maaf pada Pidato Kemenangannya

“Produk ini merupakan proses hilirisasi hasil penelitian dan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM),” ungkap Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi mengatakan sebagai

 di sela-selaserah terima Boomask Resipirator, Senin, 28 Maret 2022.

“Produk inovasi ini diserahkan kepada beberapa Rumah Sakit, di antaranya RSUD Al Ihsan sebagai RS Pendidikan Utama FK UNISBA, Rumah Sakit Muhamadiyah Bandung, dan Rumah Sakit Al Islam Bandung,” sambungnya.

Dikatakan, Biomask Respirator Unisba merupakan produk inovasi yang memiliki berbagai kelebihan, di antaranya menggunakan tekanan udara positif yang memungkinkan pemakainya tidak harus mengandalkan paru-parunya untuk berfungsi menarik oksigen melalui media filter saat bernapas.

 Baca Juga: 3.092 Warga Divaksin pada Vaksinasi Massal Hari Penyiaran Nasional, Ika: Bantu Persiapan Menuju Lebaran

Selain itu, katanya, penggunaan tekanan udara positif memiliki peringkat Assigned Protection Factor (APF) lebih tinggi sehingga memungkinkan pemakainya bekerja di lingkungan berbahaya tanpa membahayakan kesehatan.

“Lalu, desain alat memiliki bidang visual diperluas sehingga penglihatan bidang vertikal ke bawah yang tidak terbatas, kemampuan pengguna untuk menggunakan stetoskop tidak terbatas karena dilengkapi  modifikasi penggunaan stetoskop,” tegas Edi.

Kemudian, lanjutnya, perangkat terbuat dari material yang mudah didesinfeksi, dan dibuat dari material yang memungkinkan untuk harga alat yang terjangkau.

 Baca Juga: Tim Bola Voli Putri Bandung Juarai PLN Mobile Proliga 2022, Gubernur Jabar Berikan Kadeudeuh Ratusan Juta  

Tim pemenilit melibatkan Dr. Maya Tejasari, dr.,M.Kes sebagai ketua, dengan anggota Dr. Nugraha, ST., MT., MM dari Fakakultas Teknik, dan Dr. Lelly Yuniarti, S.Si., M.Kes dari Fakultas Kedokteran.  

Produk yang dihasilkan dari penelitian yang didanai hibah KemendikbudRistek skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) ini juga telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Republik Indonesia dengan kategori Paten Sederhana nomor pendaftaran S00202108680 serta kategori Desain Industri nomor pendaftaran A00202103227.

Dikatakan, produk inovasi ini telah melalui berbagai proses uji di antaranya uji safety (kebocoran filter), uji kecepatan aliran udara, uji durability (ketahanan filter dan ketahanan bateri) serta uji kebisingan dan saat ini telah diproduksi dalam jumlah terbatas. 

Baca Juga: Oscar Tahun 2022 Digelar dengan Meriah, Bntang-bintang Berusana Glamorkan Karpet Merah, Ini Deretan Artisnya

“Dalam proses pengembangan produk inovasi ini tim peneliti bekerjasama dengan mitra industri yaitu PT Mongtuh Otomasi Solusi serta konsultan ahli teknik dalam bidang alat kesehatan,” katanya.

“Kami ucapan terimakasih yang sebesar besarnya ditujukan kepada berbagai pihak yang telah sangat membantu dalam pengembangan produk inovasi Biomask Respirator Unisba ini,”  sambungnya.

Pihaknya juga berharap produk inovasi Unisba untuk ke depannya dapat dirasakan manfaatnya oleh kalangan masyarakat yang lebih luas khususnya komunitas kesehatan dan menjadi kontribusi Unisba dalam percepatan kemandirian kesehatan di Indonesia melalui penelitian berbasis produk inovasi perguruan tinggi. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler