Cara Praktisi Budaya di Kota Cimahi Menangkal Virus Corona dengan Menggelar Ritual Tolak Bala

- 8 Desember 2020, 21:59 WIB
Tiga orang praktisi seni dan budaya di Kota Cimahi melakukan ritual ruatan tolak bala untuk mengusir Covid-19, yang berlangsung di area taman Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa 8 Desember 2020.
Tiga orang praktisi seni dan budaya di Kota Cimahi melakukan ritual ruatan tolak bala untuk mengusir Covid-19, yang berlangsung di area taman Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa 8 Desember 2020. /Laksmi Sri Sundari/

GALAJABAR - Ada saja cara orang untuk mengusir virus corona atau Covid-19 yang saat ini masih melanda, dan ditakuti masyarakat. Salah satunya dengan menggelar ritual ruatan tolak bala, seperti yang dilakukan tiga orang praktisi seni dan budaya di Kota Cimahi, yakni Usep Robiyan Taufik, Yadi Suryadi, dan Rumdan Permana.

Ruatan tersebut dilakukan di area taman Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa 8 Desember 2020. Mereka berharap dengan prosesi ngaruat ini wabah virus mematikan ini segera selesai, dan kehidupan bisa kembali normal lagi.

Dengan mengenakan pakaian serba hitam dilengkapi ikat kepala, ketiga orang praktisi seni dan budaya ini berbagi peran. Ada yang bermain alat musik kacapi, suling, serta ada yang ngarajah atau berdoa.

Baca Juga: Lagi, 112 Warga Kota Bandung Terjaring Operasi Perketatan Adaptasi Kebiasaan Baru

Ritual diawali dengan memainkan instrumen musik dari kecapi dan suling. Lalu salah seorang pelaku ruatan mulai melantunkan tembang kawih rajah.

"Tidak ada unsur apa-apa, hanya sekadar mendoakan mudah-mudahan dengan ruatan ini pandemi Covid-19 yang menimpa segera selesai," ujar Usep Robiyan Taufik.

Seperti dalam ruatan pada umumnya, mereka juga menyiapkan satu nampan berisikan berbagai macam sesajian, seperti kelapa muda, batang pohon hanjuang, bunga-bungaan, telur, pisang, kendi berisi air dari beberapa sumur, hingga karukuyang.

Baca Juga: Mabes Polri Ambil Alih Kasus Tewasnya Pengikut Rizieq Shihab, Jasadnya Diserahkan ke Keluarga

"Ada maknanya juga kan sesajian ini, kita harus menghormati para leluhur kita. Misalnya kayu hanjuang itu kan sebagai lambang untuk terus berjuang. Lalu bunga yang melambangkan manusia harus saling mengharumkan," tuturnya.

Untuk pemilihan tempat, Usep dan rekan-rekannya sengaja memilih area Pemkot Cimahi lantaran tempat tersebut adalah Kampung Jati, Cihanjuang yang melambangkan asal usul manusia hingga bisa menjalani kehidupan.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x