Satgas : Libur Panjang Menjadi Pemicu Kenaikan Kasus Covid-19

- 25 Desember 2020, 19:16 WIB
Sejumlah warga yang akan bepergian antre saat melewati pos pendataan di Terminal Bus Pakupatan, Serang, Banten, Minggu (20/12/2020). Meski pemerintah mengimbau warga tidak bepergian selama libur panjang Natal dan Tahun Baru di masa pandemi ini namun jumlah calon penumpang bus di terminal itu mengalami lonjakan sekitar 30 persen dan diprediksi puncaknya akan terjadi tanggal 24 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.
Sejumlah warga yang akan bepergian antre saat melewati pos pendataan di Terminal Bus Pakupatan, Serang, Banten, Minggu (20/12/2020). Meski pemerintah mengimbau warga tidak bepergian selama libur panjang Natal dan Tahun Baru di masa pandemi ini namun jumlah calon penumpang bus di terminal itu mengalami lonjakan sekitar 30 persen dan diprediksi puncaknya akan terjadi tanggal 24 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc. /ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO

GALAJABAR - Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dr Wiku Adisasmito mengungkapkan, libur panjang menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19 selain soal ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan penambahan jumlah pemeriksaan.

"Kenaikan kasus aktif semakin cepat sehingga perlu diwaspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang mengendor," kata Wiku melalui siaran pers, Jumat 25 Desember 2020.

Menurutnya, berdasarkan analisis terhadap sejumlah waktu libur panjang yang terjadi selama pandemi, terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan.

Baca Juga: Menteri Agama Sowan ke Gus Mus, Dinasihati Jauhi Perilaku Koruptif

 Pada periode Maret hingga Juli, saat ada libur panjang Idul Fitri pada 22 hingga 25 Mei, terjadi peningkatan kasus dari 1.107 menjadi 37.342 hanya dalam waktu empat bulan. Peningkatan kasus tersebut juga diikuti dengan peningkatan pemeriksaan spesimen mingguan hingga 50 persen.

Sementara itu, dikutip galajabar dari Antara,  pada Agustus hingga Oktober; ketika terjadi libur panjang pada 17, 20, hingga 23 Agustus; kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 dalam tempo dua bulan. Pemeriksaan spesimen mingguan pada periode tersebut meningkat 40 persen, di sisi lain daerah yang tidak mematuhi protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen.

Kenaikan tertinggi dalam waktu tersingkat terjadi pada periode November hingga Desember, ketika ada libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November.

Baca Juga: BMKG Sebut Dinamika Atmosfer Memicu Terjadinya Hujan Lebat di Wilayah Bandung

Kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu sebulan, sementara pemeriksaan spesimen mingguan hanya meningkat 30 persen dan tingkat ketidakpatuhan daerah terhadap protokol kesehatan meningkat 48,01 persen.

"Dari data tersebut bisa disimpulkan kenaikan kasus aktif selalu diiringi dengan kenaikan ketidakpatuhan daerah terhadap protokol kesehatan dan selalu berawal dari momentum libur panjang," tutur Wiku.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x