Tahu dan Tempe Kembali 'Hadir' di Pasar Kota Cimahi, Pedagang: Harganya Menyesuaikan dengan Kedelai

- 4 Januari 2021, 15:15 WIB
Setelah tiga hari tidak berjualan, pedagang tahu dan tempe di Kota Cimahi kembali menggelar dagangan. Foto: Laksmi Sri Sundari/GM
Setelah tiga hari tidak berjualan, pedagang tahu dan tempe di Kota Cimahi kembali menggelar dagangan. Foto: Laksmi Sri Sundari/GM /Laksmi Sri Sundari/GM

GALAJABAR - Setelah melakukan aksi mogok jualan selama tiga hari, para pedagang tahu tempe di pasar tradisional Kota Cimahi kembali berjualan, Senin, 4 Januari 2020.

Meski demikian, harga kedua makanan yang memiliki kandungan protein tinggi ini mengalami kenaikan karena menyesuaikan dengan kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe.

Setelah pedagang kembali berjualan, tak sampai siang hari, tahu dan tempe di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi  habis terjual.
Baca Juga: Satu Keluarga Inggris Terpapar Corona, Annabel: Kecepatan Virus Ini Menakutkan
Seperti di Pasar Atas Baru (PAB) Jalan Kolonel Masturi, para pedagang tahu tempe sudah berjualan sejak pukul 04.30 WIB. Sekitar pukul 09.00 WIB, dagangan mereka sudah habis diserbu para pembeli.

"Pada kangen sama tahu tempe, jadi sebelum siang sudah habis," ujar Deni, salah seorang pedagang tahu tempe di PAB, Senin.

Menurutnya, harga tahu dan tempe yang dijualnya mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga kedelai hingga 30 persen.
Baca Juga: Penasaran dengan Kandungan yang Ada Dalam Vaksin Covid-19 ? Ini Penjelasan Biofarma
"Kedelainya naik 30 persen per  kilogram. Jadi, produksi dihentikan dulu karena naik harga. Harga tahu juga menyesuaikan, untuk ukuran kecil dari asalnya Rp 3.000 per bungkus menjadi Rp 3.500 per bungkus. Sementara untuk tahu ukuran besar dari Rp 5.000 jadi Rp 5.500 per bungkus. Sementara untuk tempe dari asalnya Rp 4.000 jadi Rp 4.500," bebernya.

Sementara itu, Wiwin (40), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah menyambut gembira berakhirnya mogok produksi para produsen dan pedagang tahu tempe.

Pasalnya, dia bisa kembali membeli tahu tempe yang menjadi lauk kesukaan keluarganya.
Baca Juga: Alhamdulillah Ustadz Abu Bakar Baasyir Akan Bebas Murni Jumat Pekan Ini
"Akhirnya bisa kembali masak tahu tempe. Kemarin susah banget dapetnya, udah nyari ke mana-mana enggak ada yang jual," katanya.

Ia pun bisa memahami jika harga tahu dan tempe mengalami kenaikan.

"Ya enggak apa-apa kalau naiknya cuma Rp 500. Tapi memang ukurannya jadi lebih kecil," ucapnya.
Baca Juga: 11 Roda Dua Berknalpot Bising Terkena Razia Satlantas Bandung
Kepala UPTD Pasar Kota Cimahi, Syahrizal Yusuf membenarkan bahwa pedagang tahu dan tempe yang ada di PAB, Pasar Cimindi, dan Pasar Melong sudah kembali berjualan. Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan inspeksi mendadak.

"Ya, hari ini hampir semua pedagang tahu tempe kembali berjualan. Kembali normal. Tapi ya memang harga tahu dan tempenya mengalami kenaikan karena menurut pedagang hal itu menyesuaikan dengan harga kacang kedelai yang mengalami kenaikan," terangnya. (Penulis: Laksmi Sri Sundari)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah