Satgas Pangan Polda Jabar Waspadai Penimbunan Kedelai

- 5 Januari 2021, 15:56 WIB
Pengusaha Tahu dan Tempe di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Majalengka mengeluhkan kenaikan harga Kedelai di pasaran
Pengusaha Tahu dan Tempe di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Majalengka mengeluhkan kenaikan harga Kedelai di pasaran //Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama/

GALAJABAR - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Barat mewaspadai kemungkinan timbulnya praktik penimbunan kedelai seiring terjadinya kenaikan harga.

"Kami sudah koordinasi dalam Satgas Pangan untuk mengantisipasi dampak lain yang mungkin timbul. Kasat Reskrim sudah mengecek ke penjual dan distributor," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Jawa Barat Kombes Pol Yaved Duma Parembang di Bandung, Selasa 5 Januari 2021.

Dikatakannya, pihak kepolisian juga harus mengawasi hal tersebut, karena gangguan stabilitas pangan dinilai dapat berpotensi menimbulkan juga gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat.

Baca Juga: Kedai Kopi Mobil, Cara Unik Kapolsek Ibun Hangatkan Suasana Pengamanan di Cukang Monteng

Ia mengungkapkan berdasarkan kesepakatan, para produsen olahan kedelai seperti tahu dan tempe bisa menaikkan harga yang tentunya diawasi oleh pemerintah.

"Kesepakatannya harga (tahu dan tempe) bisa naik sampai sekitar 30 persen," kata Yaved dikutip galajabar dari Antara.

Di Kota Bandung harga kedelai mengalami kenaikan. Pada November 2020 lalu, harga kedelai yakni Rp8.300 per kilogram, namun kini naik menjadi Rp9.100 per kilogram.

Baca Juga: Inna Lillahi, Chacha Sherly Eks Trio Macan Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Beruntun di Jalan Tol

Akibatnya, para produsen kedelai olahan pun terkena dampaknya, mulai dari distribusi yang terhambat hingga produksi yang sempat terhenti. Kini harga tahu dan tempe pun naik sebesar 18 persen dari biasanya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah