Tidak Ada Korban Lagi yang Ditemukan Hingga Senin Siang, Lebih dari 20 Orang Masih Hilang

- 11 Januari 2021, 16:37 WIB
/Engkos Kosasih/GM
GALAJABAR - Sampai Senin, 11 Januari 2021 sekitar pukul 14.30 WIB, belum ada tambahan korban tanah longsor yang ditemukan di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pascabencana longsor pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 15.30 WIB.
 
Pemerintah setempat pun berencana menyiapkan kuburan massal untuk korban tanah longsor jika sewaktu-waktu ada korban lainnya yang berhasil  ditemukan.
 
Camat Cimanggung, Dikdik Syehrizki menuturkan, sampai Senin siang, korban tanah longsor yang ditemukan masih tetap 13 orang, dan yang selamat dalam bencana itu 3 orang. 
"Jadi, korban bencana longsor yang ditemukan masih 13 orang dan belum ada penambahan lagi. Sebanyak 26 orang yang dikabarkan mengalami luka menjalani rawat jalan setelah ditangani di Puskesmas Sawahdadap," kata Dikdik Syehrizki kepada wartawan di Cimanggung, Senin. 
 
Meski jumlah korban tanah longsor yang ditemukan belum bertambah, Camat Cimanggung menduga, berdasarkan data orang hilang di area tersebut masih banyak jenazah yang tertimbun longsor. 
 
"Sampai saat ini, Tim SAR dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan para relawan masih terus melakukan pencarian korban tanah longsor dengan menggunakan alat berat backhoe," kata Dikdik Syehrizki.
Ia berharap pencarian korban tanah longsor tersebut segera selesai dan semua korban bisa ditemukan.
 
Untuk mencari korban tanah longsor yang masih tertimbun, katanya, Tim SAR dihadapkan pada berbagai kendala. Di antaranya, saat hendak menggunakan backhoe dengan ukuran besar, sulit manuver karena kontur tanah di lokasi tanah longsor itu tak memungkinkan untuk menggunakan alat berat dengan ukuran yang besar. 
 
"Pencarian korban tanah longsor terus dilakukan. Namun sampai kapan pencairan korban belum bisa dipastikan. Pencairan korban dilakukan saat tidak turun hujan karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Kalau turun hujan, pencarian pun dihentikan," katanya. 
Dikdik Syehrizki mengungkapkan, keluarga korban tanah longsor berharap anggota keluarganya yang masih tertimbun bisa segera ditemukan.
 
"Berdasarkan laporan, warga yang hilang antara 25 sampai 27 orang lebih," terangnya.
 
Dikatakan Camat Cimanggung, jumlah data orang hilang itu di luar dari 13 korban yang sudah ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
 
"Disinyalir masih ada lebih dari 20 orang yang masih tertimbun. Apalagi saat longsor terjadi, ada acara hajatan dan diperkirakan banyak korban dalam acara hajatan tersebut," ungkapnya. 
Ditambah lagi, lanjut Dikdik Syehrizki, saat terjadi longsor susulan pada hari yang sama, Sabtu malam, tim relawan bersama petugas sedang melakukan pendataan dan pemetaan korban bencana tanah longsor.
 
"Ada relawan yang jadi korban," ungkapnya. 
 
Ia pun memperkirakan ada korban dari warga luar Cimanggung, setelah dikabarkan ada warga yang melaksanakan hajatan saat peristiwa tanah longsor terjadi. 
"Data riilnya, kita juga belum tahu pasti," katanya. 
 
Menurutnya, korban tanah longsor yang belum ditemukan jika terlalu lama tertimbun akan cepat busuk dan susah untuk mengidentifikasi wajah maupun postur tubuh korban. Apalagi saat ini sewaktu-waktu turun hujan. 
 
"Kita juga dari pihak kecamatan koordinasi dengan desa untuk menyiapkan kuburan massal korban tanah longsor. Tapi itu juga di pemakaman umum yang dekat dengan lokasi bencana tanah longsor. Namun untuk korban yang teridentifikasi dikembalikan ke keluarga," katanya. 
Menurutnya, para korban tanah longsor maupun warga yang rumahnya dekat lokasi longsor, untuk sementara dievakuasi dan menempati keluarganya masing-masing dan di tempat lainnya. 
 
"Mereka dievakuasi karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan," katanya. 
 
Menurutnya, Pemkab Sumedang terus koordinasi dengan Kepala Desa Cihanjuang untuk mencari lahan tanah carik desa atau kas desa untuk merelokasi para korban tanah longsor, setelah ada bantuan dari pemerintah pusat. 
"Bahkan warga yang ada di sekitar lokasi tanah longsor dan rawan terjadi longsor susulan sudah dievakuasi. Termasuk warga yang rumahnya dekat dengan pinggir tebing lokasi longsor pun harus dievakuasi," ungkapnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah