Program Bandung Bersih Sampah Dihentikan, Sampah Kembali Berserakan di Kecamatan Majalaya

- 25 Januari 2021, 14:53 WIB
Koordinator Bandung Bersih Sampah Kecamatan Majalaya, Sonny Achmad Wibawa memantau penumpukan sampah di Jalan Raya Anyar Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 25 Januari 2021.
Koordinator Bandung Bersih Sampah Kecamatan Majalaya, Sonny Achmad Wibawa memantau penumpukan sampah di Jalan Raya Anyar Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 25 Januari 2021. /Engkos Kosasih/GM
 
GALAJABAR - Koordinator Wilayah Bandung Bersih Sampah (BBS) Kecamatan Majalaya, Sonny Achmad Wibawa berharap ada kelanjutan program BBS dalam mengelola sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung.
 
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan program Bandung Bersih Sampah sejak Juli hingga Desember 2020. 
 
"Sejak Januari 2021 hingga saat ini, program BBS dihentikan karena kontraknya habis sampai Desember 2020, setelah dilaksanakan awal Juli 2020. Kami berharap BBS dipercepat untuk ditindaklanjuti," kata Sonny Achmad Wibawa di Majalaya, Senin, 25 Januari 2021.
Menurut Sonny Achmad Wibawa, dengan kekuatan 15 kader BBS ditambah satu koordinator dengan total 16 orang, selama enam bulan BBS fokus pada penanganan sampah di  semua desa di Kecamatan Majalaya. 
 
"Korwil dan kader BBS sangat responsif untuk  membersihkan sejumlah ruas jalan di Kecamatan Majalaya dari sampah yang berserakan. BBS pun mengangkat sampah yang mengendap di selokan maupun pusat-pusat keramaian," tutur Sonny Achmad Wibawa.
 
Dikatakannya, membersihkan sampah itu sudah menjadi program rutin yang ada di semua kecamatan di Kabupaten Bandung, di antaranya Kecamatan Majalaya. Namun dengan jumlah petugas atau pegawai kebersihan yang berbeda. 
"Di Kecamatan Majalaya ada 16 orang, sedangkan di Kecamatan Ibun, Paseh, dan Solokanjeruk masing-masing 8 orang. Giat BBS ini juga turut dilaksanakan di Kecamatan Ciparay, Pacet, Kertasari, dan Kecamatan Arjasari yang masuk wilayah III. Juga tersebar di kecamatan lainnya," tutur Sonny Achmad Wibawa.
 
Ia mengungkapkan, program BBS bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 
 
"Namun saat ini, setelah kontrak program BBS dihentikan pada Januari 2021, sejumlah ruas jalan kembali ditumpuki  sampah yang dibuang secara sembarangan oleh warga. Pada Senin ini, yakni di Jalan Anyar Desa Bojong dan Jalan Raya Majalaya-Cocalengka Desa Bojong, sampah kembali menumpuk akibat warga membuang sampah secara sembarangan," ungkapnya.
Sonny Achmad Wibawa berharap program BBS dilanjutkan oleh Pemkab Bandung untuk menindaklanjuti kebersihan lingkungan yang berkaitan dengan penanganan dan pengelolaan sampah yang berada di ruas jalan maupun di pusat Kota Majalaya. 
 
"Program BBS memberikan kesempatan kepada warga, terutama mereka yang menganggur. Mereka dipekerjakan dalam program BBS tersebut. Program BBS ini membuka kesempatan kerja kepada warga," tuturnya. 
 
Sebagai koordinator, Sonny Achmad Wibawa dan rekan-rekannya merasakan manfaat program BBS, khususnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Dengan pendapatan Rp 1 juta per bulan per orang sangat membantu para pekerja untuk kelangsungan ekonomi sehari-hari," ungkapnya.
 
Ia mengaku prihatin karena kini sampah kembali berserakan di beberapa titik setelah kontrak kerja para pekerja BBS dihentikan.
 
"Makanya, kami berharap karena ini kepentingan umum, program BBS kembali dilanjutkan oleh Pemkab Bandung," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah