Harga Daging Naik, Pemotongan Sapi di RPH Kota Bandung Menurun

- 25 Januari 2021, 14:33 WIB
Penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kota Bandung.
Penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kota Bandung. /Humas Kota Bandung


GALAJABAR - Kenaikan harga daging sapi di pasaran membuat pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota Bandung, yakni di RPH Cirangrang dan RPH Arjuna menurun.

Saat ini, RPH milik Pemkot Bandung rata-rata menyembelih sebanyak 32 ekor sapi per harinya. Padahal biasanya, RPH Kota Bandung menyembelih hingga 45 ekor sapi per hari.

Hal itu idungkapkan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, Senin 25 Januari 2021.

“Untuk di Kota Bandung normalnya 45 ekor dan itu bisa memenuhi kebutuhan daging di Kota Bandung, kadang-kadang 50 ekor. Tapi sejak kenaikan sekarang jadi sekitar 32 ekor,” ungkap Gin Gin.

Baca Juga: Yuk!  Lebih Mengenal Covid Tongue, Satu Lagi Gejala Baru dari Virus Corona

Menurutnya, berkurangnya pemotongan daging sapi bukan disebabkan karena kelangkaan hewan, tetapi dengan kondisi harga yang tinggi.

Para pengusaha khawatir akan berkurangnya pembeli sehingga daging segar yang sudah dipotong akan menumpuk dan tidak terjual.

“Sehingga sekarang pengusaha enggan untuk memotong lebih banyak. Khawatir tidak terjual dengan harga yang mahal. Tetapi untuk ketersediaan sapi masih tersedia,” bebernya.

Perlu diketahui, saat normal harga jual dagng sapi yakni Rp110.000-120.000 per Kg. Tetapi kini menjadi Rp130.000-134.000 per kg.

Baca Juga: Banpres Produktif Usaha Mikro Tahun Ini Sebesar Rp28,8 Triliun, DPR: Pastikan Validasinya Agar Tepat Sasaran

“Sudah di atas Rp120.000 dan tergantung jenis dan kualitas. Kita punya harga eceran tertinggi dari Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan) yaitu Rp120.000. Sekarang sudah sangat melebihi,” ujarnya.

Gin Gin mengatakan, kenaikan harga dipicu adanya kenaikan harga daging sapi di salah satu negara pengekspor daging sapi ke Indonesia, yaitu Australia.

Selain itu, kondisi pandemi dan cuaca yang buruk juga menjadi salah satu dampak dari kenaikan harga yang terus meroket.

“Karena pandemi karena banyak negara seperti China banyak memborong. Mereka membeli dengan harga yang cukup tinggi. cuaca juga mempengaruhi produksi,” jelas Gin Gin.

Baca Juga: Daftar Tugasnya Makin Panjang, Luhut Binsar Pandjaitan Kini Menjabat Ketua Umum PB PASI

Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga agar tidak semakin meroket dan kelangkaan daging sapi di Kota Bandung, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan para pengusaha.

"Kalau naik terus dan diperlukan operasi pasar, kita akan coba koordinasi dengan Bulog dan Pemerintah Provinsi untuk menyediakan daging beku. Itu bisa menjadi alternatif,” tuturnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x