Dampak Himpitan Covid-19, 20 Persen Pengusaha Muda Gulung Tikar

- 28 Januari 2021, 17:38 WIB
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)  Kabupaten Bandung Dani Gusnadi
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung Dani Gusnadi /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR -Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)  Kabupaten Bandung Dani Gusnadi mengatakan, para pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI maupun para pelaku usaha kecil menengah (UKM), selama 10 bulan dilanda pandemi Covid-19, menjadi masa tersulit dalam pengembangan usaha. 
 
"Saya pribadi maupun teman-teman sesama pelaku UKM, selama 10 bulan ini memasuki masa sulit. Terus terang, saya pribadi dari sisi perusahaan mengalami minus," kata Dani Gusnadi kepada  galajabar di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 28 Januari 2021. 
 
Memasuki tiga bulan terakhir ini, imbuh Dani Gusnadi, mengalami peningkatan dalam menjalankan usaha, meski belum 100 persen.
 
 
"Tapi sudah ada peningkatan di angka 50 sampai 70 persen sudah bersyukur," akunya. 
 
Dani mengungkapkan, dampak dari pandemi Covid-19 ini, para pengusaha yang tergabung dengan HIPMI Kabupaten Bandung, sekitar 10-20 persen mengalami gulung tikar.
 
"Kalaupun mengalami gulung tikar, ada di antara mereka yang beralih ke usaha lain," katanya.
 
 
Selama terjadi pandemi Covid-19 dan terjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga berdampak pada pemasaran.
 
"Dengan adanya PSBB itu berdampak pada transaksi secara ofline," katanya.
 
Ia pun menilai, para pelaku usaha yang tak bisa beralih ke pemasaran melalui online akan terancam mengalami kebangkrutan di masa pandemi Covid-19 ini. 
 
 
"Para peaku usaha ritel  yang paling terasa dampak Covid-19 .  Apalagi dengan adanya pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan banyak masyarakat yang memilih tinggal di rumah. Jadi dalam peoses transaksionalnya mengalami penurunan," tuturnya. 
 
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 ini, para pelaku usaha yang bisa bertahan adalah yang mampu membaca peluang usaha perubahan prilaku konsumen. 
 
"Yang biasanya transaksi ofline, beralih ke transaksi online. Jadi untuk saat ini, para pelaku usaha yang bisa bertahan itu, dengan strategi pemasaran dengan sistem online" tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x