Dengan Anggaran Pembangunan Rp320 M, Dadang Naser: Rumah Sakit Ini Merupakan Kebanggaan Kabupaten Bandung

- 28 Januari 2021, 18:02 WIB
Bupati Bandung H Dadang M. Naser saat meresmikan RSUD Otto Iskandardinata Sabilulungan Soreang Kabupaten Bandung, Kamis 28 Januari 2021.
Bupati Bandung H Dadang M. Naser saat meresmikan RSUD Otto Iskandardinata Sabilulungan Soreang Kabupaten Bandung, Kamis 28 Januari 2021. /Engkos Kosasih/GM/
 
 
GALAJABAR - Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser menyatakan, gedung baru RSUD Otto Iskandardinata Sabilulungan di Jalan Gading Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung yang baru diresmikannya merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung. 
 
"Pembangunan rumah sakit ini dengan menggunakan anggaran lebih dari Rp320 miliar. Murni dari APBD Kabupaten Bandung," kata Dadang kepada wartawan usai meresmikan rumah sakit tersebut, Kamis, 28 Januari 2021.
 
Menurutnya, pembangunan rumah sakit itu dibangun secara multieus, anggaran jamak, dua kali loncat tahun.
 
 
"Alhamdulillah bisa diselesaikan di ujung jabatan saya yang mau berakhir pada 17 Februari mendatang, sehingga dibuat jadwal peresmian rumah sakit ini pada 28 Januari ini," kata Bupati Bandung.
 
Menurutnya, pembangunan rumah sakit ini melewati perjalanan panjang. Saat dirinya memasuki periode pertama menjadi Bupati Bandung, rumah sakit ini sudah dirancang. 
 
"Sebelumnya, rumah sakit ini direncanakan pembangunannya tujuh hingga sembilan lantai. Karena anggarannya intern dari APBD Kabupaten Bandung, sehingga pembangunannya menjadi lima sampai tujuh lantai," ungkap Dadang.
 
 
Ia menyatakan, RSUD Otto Iskandardinata ini merupakan rumah sakit termegah berdasarkan keterangan dari para pejabat maupun persatuan rumah sakit daerah di Indonesia.
 
"Saya bermimpi ingin menjadi rumah sakit bertaraf  internasional. Fasilitasnya masih luas, lahannya ada 7 hektare. Yang 700 meter sudah dipakai zakat center, sebagai penopang rumah sakit. Suatu saat ada hotel dan kegiatan klinik yang berorientasi bisnis, di antara klinik untuk operasi hidung dan mata," katanya.
 
Dadang mengungkapkan, di rumah sakit tersebut akan disiapkan peralatan untuk operasi jantung yang modern sehingga warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan jantung tak perlu pergi ke Singapura atau luar negeri. 
 
 
"Bangunan rumah sakit ini memang mahal pembuatannya karena ditunjang dengn struktur yang kuat dalam pembangunannya. Ada penopang elektrik atau serbadigital. Termasuk dalam proses mengantar obat, sehingga orang tak perlu bolak-balik. Ada proses teknologi untuk mengantar obat-obat ke seluruh ruangan. Termasuk fasilitas oksigen ke berbagai ruangan. Oksigen ini bisa diproduksi di rumah sakit ini dan didistribusikan untuk 62 puskemas dan beberapa poned di seluruh Kabupaten Bandung. Juga bisa dijual ke rumah sakit penunjang lainnya," paparnya.
 
Lebih lanjut Dadang mengatakan, bekas RSUD Soreang akan digunakan untuk tempat pendidikan kesehatan bekerja sama dengan perguruan tinggi lainnya. Di antaranya, dibuat universitas atau akademi dalam bidang pendidikan keperawatan, gizi dan lain-ain.
 
"Itu dalam upaya memperkuat SDM di Kabupaten Bandung, baik untuk kebutuhan di dalam maupun ke luar negeri. Mengingat perawat yang bekerja di luar negeri atau negara Timur Tengah gajinya cukup besar, kita berusaha untuk ciptakan hal itu. Untuk itu, skillnya disiapkan untuk diberangkatkan ke berbagai negara," ungkanya.
 
 
Dikatakan Bupati Dadang, RSUD Otto Iskandardinata ini masih tipe C karena ada proses yang harus ditempuh untuk  tipe atau kelas B. 
 
"Yakin kalau ada tim penilai masuk ke rumah sakit ini bisa menjadi tipe B. Izin mendirikan, sudah dirintis menjadi kelas B," katanya. 
 
Ia mengungkapkan, RSUD Otto Iskandardinata ini memiliki 314 tempat tidur. Pihak pengelola rumah sakit pun akan  melakukan kepindahan pelayanan rumah sakit itu secara bertahap dari rumah sakit lama ke bagunan baru rumah sakit tersebut.
 
 
"RSUD Soreang itu akan dipersiapkan dulu untuk rumah sakit penanganan Covid-19, sebelum fasilitas pendidikan," katanya.
 
Menurutnya, bekas RSUD Soreang itu bisa digunakan untuk pelaksanaan PCR maupun rapid test Covid-19.
 
"Gedung lama RSUD Soreang pun bisa digunakan untuk tempat isolasi," katanya. 
 
Ia pun berharap, warga yang diketahui positif Covid-19 dan kondisinya tidak terlalu parah bisa melakukan isolasi mandiri. Kecuali jika kondisnya parah bisa dilakukan perawatan di rumah sakit.
 
 
"Orang yang diketahui tanpa gejala, itu lebih berbahaya sebarannya," katanya. 
 
Bupati pun berharap dengan adanya peresmian gedung baru RSUD Otto Iskandardinata ini untuk penunjang pertumbuhan Kota Soreang. 
 
"Rumah sakit ini milik rakyat dan milik Pemda Kabupaten Bandung," ucapnya.
 
Bupati berharap dalam pengelolannya bisa dimenej secara profesional. Kendati rumah sakit ini tipe C tapi sudah paripurna dan artinya sudah bintang lima. (Penulis: Engkos Kosasih)**

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x