Tak Menjadi Halangan Anak Tuna Netra Menganyam Kain Perca Jadi Keset

- 7 Februari 2021, 20:07 WIB
Seorang anak di Panti Asuhan Tuna Netra dibawah naungan LSM Titipan Anak Bangsa yang lokasinya berada di Kompleks SLBN A Citeureup Jalan Sukarasa, Kota Cimahi sedang membuat keset dari kain perca untuk mengisi waktu senggang di tengah wabah Covid-19
Seorang anak di Panti Asuhan Tuna Netra dibawah naungan LSM Titipan Anak Bangsa yang lokasinya berada di Kompleks SLBN A Citeureup Jalan Sukarasa, Kota Cimahi sedang membuat keset dari kain perca untuk mengisi waktu senggang di tengah wabah Covid-19 /LAKSMI SRI SUNDARI/

GALAJABAR - Sejumlah anak di Panti Asuhan Tuna Netra dibawah naungan LSM Titipan Anak Bangsa yang lokasinya berada di Kompleks SLBN A Citeureup Jalan Sukarasa, Kota Cimahi, serius menganyam kain bekas atau kain perca untuk dijadikan barang bermanfaat, yakni keset.

Kegiatan tersebut sudah dijalani mereka sejak beberapa waktu lalu, seiring mewabahnya virus corona atau Covid-19. Seperti diketahui selama pandemi Covid-19 ini, siswa belajar secara daring atau peelajar jarak jauh (PJJ) untuk menghindari paparan virus mematikan tersebut.

Untuk mengisi waktu luang setelah selesai PJJ, anak-anak disabilitas netra ini belajar berwirausaha. Hal itu dilakukan agar mereka bisa tetap produktif, serta menambah kemampuan.

Selain membuat keset dari kain perca, mereka juga diajari membuat makaroni kering. Hasil keterampilan mereka kemudian dijual kepada orang yang sudah memesan sebelumnya.

Baca Juga: Memahami Definisi Syariah dan Hukum Syara’ yang Perlu Diketahui Setiap Muslim

Ketua LSM Titipan Anak Bangsa, Yulianti Rahayu Rivai mengatakan, ide berwirausaha yang dilakukan anak-anak muncul saat pandemi Covid-19.

"Kita berupaya memberdayakan anak-anak dilihat dari potensi mereka. Akhirnya muncul ide berwirausaha yang disesuaikan dengan kemampuan mereka sebagai penyandang disabilitas," ujarnya, Minggu 7 Februari 2021.

Anak-anak dibawah binaan LSM tersebut berjumlah 34 orang dengan rentang pendidikan SD, SMP, SMA, hingga pergurun tinggi. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat hingga terjauh asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Mulai dari pelatihan membuat makanan makaroni kering, sekarang anak-anak sedang giat membuat keset, hingga tas dari limbah kain," katanya.

Baca Juga: Konsumsi Makanan Pedas saat Menyusui Bisa Sebabkan Anak Diare, Fakta atau Mitos?

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah