Makna Lambang Daerah Kota Cimahi

- 9 Februari 2021, 13:16 WIB
/

GALAJABAR - Lambang daerah Kota Cimahi terdiri dari 9 bagian yang memiliki makna masing-masing.

Seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Cimahi, bagian pertama lambang daerahnya adalah nama Pemerintahan Kota (Pemkot) Cimahi (Citra Mandiri Hidup Insani).

Kedua kubah yang melambangkan kenyamanan dalam perlindungan, dua pilar bangun yang berarti pembangunan bertitik pada keseimbangan (agama dan dari agama).

Tatar bunga (lahan kehidupan strategis yang bermanfaat), riak air (Dinamika SDM/poleksosbud dan sumber kehidupan.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Berjalan Kaki Sosialisasikan PPKM Mikro

Irama bukit (sumber daya alam untuk kemakmuran), wadah atau tempat (kehidupan yang produktif dan efektif).

Slogan (Saluyu Ngawangun Jati Mandiri) dan konsep (Pembangunan Masa Depan Cimahi).

Slogan "Saluyu Ngawangun Jati Mandiri" memiliki pengertian berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra diri yang mandiri dalam kemajuan.

Sedangkan makna kubah jingga merupakan semangat yang tiada henti untuk membangun dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kemandirian, yang didukung secara bersama-sama oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang rendah hati dan berilmu, berakhlak dan beretika, sehat dan cerdas, kreatif dan inofatif serta produktif

Baca Juga: Dadang : PWI Diharapkan Bersinergi dengan Pemerintah, Swasta, Pelaku Bisnis dan Pihak Lainnya

Kemudian bukit biru merupakan anugerah berupa alam yang penuh potensi dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendorong rasa syukur, menumbuh kembangkan ilmu selaras, menyerasikan keadilan untuk kemakmuran, menciptakan pemerataan dalam keragaman yang sejahtera.

Lalu, air biru jernih, merupakan sumber kehidupan dalam dinamika masyarakat yang multidimensi, pengayoman dan pelindung serta pembawa solusi bagi seluruh warga.

Tatar dan Wadah Jingga Putih dan 2 Pilar Bangun Hijau, merupakan bentuk keseimbangan agama dan dari agama dalam pembangunan rohani dan jasmani, menumbuh kembangkan rasa cinta, ketulusan sekaligus kebanggan terhadap nusa dan bangsa, tanah air serta ibu pertiwi dengan tatanan wilayah yang kondusif, strategis dan sinergis, memiliki struktur dan sistem yang bertumpu pada sendi politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya dan berorientasi masa depan.

Tameng (Perisai), merupakan ungkapan totalitas citra bentuk rasa aman dan nyaman, serasi dalam keselarasan, dinamis dalam keharmonisan, kuat dan taat dalam kemandirian.***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah