Pergerakan Tanah Semakin Meluas, Pemkab Cianjur Bersiap Relokasi 22 KK

- 15 Februari 2021, 21:26 WIB
Dampak pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rumah warga terancam dan akses jalan terputus.
Dampak pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rumah warga terancam dan akses jalan terputus. /Nabiel Purwanda/Literasi News

GALAJABAR - Pergerakan tanah di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur terus meluas dengan kedalaman yang juga bertambah mencapai 3 meter di masing-masing titik, terutama di perkampungan warga.

Mengantisipasi bencana yang lebih buruk, Pemkab Cianjur akan merelokasi 22 kepala keluarga yang terdiri dari 43 jiwa.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan rencana relokasi akan disampaikan pada warga terlebih dahulu dengan berbagai pertimbangan karena setiap tahun atau setiap musim hujan, pergerakan tanah kerap melanda kawasan tersebut.

Baca Juga: Kim Young Dae Dikabarkan Bergabung Dengan Kim Yo Han di Drama Korea School 2021

"Hasil pendataan dan assasmen dari BPBD Cianjur, berkoordinasi dengan BMKG, wilayah tersebut rawan terjadi pergerakan tanah, sehingga tidak layak lagi untuk ditempati. Untuk itu  kami sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pihak desa untuk mencari lahan baru yang dinilai aman dari pergerakan tanah," katanya.

Kampung Cipari tutur Herman, menjadi langganan pergerakan tanah setiap tahunnya, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa warga terlebih keselamatan jiwa, pihaknya berharap warga setuju untuk direlokasi ke tempat yang aman.

 "Kami prihatin karena setiap tahun, warga dihantui pergerakan tanah, sehingga perlu relokasi, agar warga dapat hidup dengan tenang aman dan nyaman, serta dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa dihantui ketakutan terutama ketika hujan turun deras," katanya.

Baca Juga: KPK Periksa Anak Raja Dangdut, Soal Pembayaran Konser Musik Kampanye Pilkada Kota Banjar

Sementara itu, sebagaimana dikutip galajabar dari Antara, Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat, mengatakan seiring tingginya curah hujan dengan intensitas lama, membuat pergerakan tanah terus meluas dengan kedalaman beragam hingga tiga meter terutama di area persawahan dan perkampungan warga.

Mengakibatkan sebagian besar rumah warga rusak berat. Tercatat 15 rumah yang dihuni  22 kepala keluarga dengan 43 jiwa terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat termasuk rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x