Anyaman bambu berarti gotong royong yang merupakan dasar kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya. Penerapan simbol ini sangat penting untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan kebersamaan. Disamping itu juga masyarakat Kota Tasikmalaya dikenal dengan kehidupan Gotong Royong.
Kemudian payung geulis berarti pelindung yang merupakan simbol perlindungan hukum dari Pemerintah Kota Tasikmkalaya kepada masyarakat dan semua aset kehidupannya.
Warna merah dan putih melambangkan bendera yaitu sebagai simbol pemersatu antar etnis, suku dan agama. Pegangan payung berjumlah lima melambangkan Pancasila sebagai falsafah Negara. Simbol gambarnya diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Mengandung makna sebagai penghargaan terhadap nilai-nilai luhur/filosofi kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya dengan motto “KOTA RESIK”.***