“Apalagi jika Anies dipasangkan dengan Ganjar, maka elektabilitas akan semakin tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Zainudin : Indonesia Ditargetkan Tembus Peringkat 10 Besar Olimpiade 2032
“Hal ini berlaku jika Ganjar sudah tidak dipakai PDIP untuk pencalonan presiden dan wakil presiden. Sementara, Ganjar sudah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jateng,” lanjutnya.
“Masa dia ingin menjadi wali kota. Kalau ingin jadi menteri juga tergantung dengan koalisinya. Sedangkan untuk presiden itu tergantung dengan Megawati dan PDIP,” ungkapnya.
Namun, hal ini bisa menjadi dilema bagi Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Ungkap Siapa Sesungguhnya Kudeta Demokrat, Jhoni Allen: SBY Ambil Kekuasaan dari Anas Urbaningrum
Menurut Refly, Puan Maharani bukan sosok yang kuat dalam Pilpres 2024. Hal ini disebabkan karena elektabilitas Puan yang belum menunjukkan kenaikan.
“Jika elektabilitasnya tertinggi no down, Megawati pasti mencalonkan Puan Maharani,” ujarnya.
“Nah, menurut saya, Puan ini bukan kartu hidup sampai 2024 karena hal ini bisa dibuktikan dengan elektabilitas yang tidak kunjung naik,” lanjutnya.
“Ini yang menjadi dilema untuk Megawati,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam memprediksi ada tiga partai politik (parpol) yang berpotensi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.