"Biomarker yang kami gunakan adalah asam azelat, asam urat dan sorbitol yang terdapat di urine,” lanjut Yudha.
Baca Juga: Warga Cibeureum Kota Cimahi Peduli Sesama yang Menjalani Isolasi Mandiri
Selain itu, Yudha juga mengungkapkan jika inovasi tersebut memiliki mekanisme kerja yang sama dengan test pack kehamilan.
Tak hanya menunjukkan tingkat stres seseorang, ternyata alat ini juga dapat memberikan tips kegiatan bagi pasien dengan tingkat stres rendah.
Sedangkan untuk pasien dengan tingkat stres sedang dan berat, ternyata inovasi tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas contact center yang dapat mempermudah pasien untuk menghubungi psikiater.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung 2 Maret 2021, Berawan hingga Hujan Ringan
“Kami berharap, alat ini dapat mengurangi fatalitas depresi yang secara signifikan menurunkan produktivitas masyarakat. Sehingga di masa mendatang angka kasus depresi dapat menurun dan produktivitas masyarakat dapat meningkat,” pungkas Yudha. ***