Tinjau Banjir, Kang DS Usul Jembatan Sungai Ditinggikan

- 26 Maret 2021, 22:52 WIB
Bupati Bandung terpilih Dadang Supriatna melihat dari dekat jembatan Sungai Cikeruh di Jalan Sapan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung  yang dipenuhi sampah, Jumat  26 Maret 2021.
Bupati Bandung terpilih Dadang Supriatna melihat dari dekat jembatan Sungai Cikeruh di Jalan Sapan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung yang dipenuhi sampah, Jumat 26 Maret 2021. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Bupati Bandung terpilih HM. Dadang Supriatna meninjau lokasi  banjir di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Jumat  26 Maret 2021.  
 
Selain memantau banjir yang menggenangi jalan dan permukiman warga, Bupati Bandung terpilih juga melihat dari dekat jembatan Sungai Cikeruh di Jalan Sapan Tegalluar yang dipenuhi sampah.  
 
Banjir dan luapan sampah tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Kamis (25/3/21) sore hingga malam. 
 
 
Dari atas jembatan, terlihat aliran sungai dipenuhi sampah yang terbawa arus sungai. Di bawah jembatan, tumpukan sampah tersebut tertahan, akibat kurang tingginya bagian bawah jembatan, juga akibat sedimentasi dasar Sungai Cikeruh tersebut. 
 
Meskipun belum dilantik menjadi Bupati Bandung definitif, namun Dadang Supriatna mengaku sudah mengajukan renovasi jembatan tersebut kepada Dinas PUPR Jawa Barat agar ditinggikan dan dilebarkan. 
 
Demikian pula persoalan banjir pun sudah dikordinasikan dengan pihak terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, anggota DPRD Jabar dan anggota DPR RI dari Dapil Kabupaten Bandung. 
 
 
"Kami mohon perhatian dari Pemerintah Pusat dan Pak Gubernur Jabar, mohon segera dilakukan peningkatan jembatan Sungai Cikeruh ini yang menjadi alur sungai dari Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang yang masuk ke Sungai Citarum di Kabupaten Bandung ini," tutur Dadang Supriatna yang akrab dipanggil Kang DS ini.
 
"Demikian pula soal sedimentasi yang semakin mendangkalkan sungai sehingga tiap hujan deras sungai ini meluap, sampah tersendat dan terjadi banjir. Ini kan aliran anak sungai yang bermuara ke Sungai Citarum," kata Kang DS.
 
Desa Tegalluar sendiri merupakan satu dari sekian banyak wilayah di Kabupaten Bandung yang menjadi langganan banjir cukup parah setiap musim hujan.
 
 
Selain merendam ribuan rumah warga, banjir akibat luapan Sungai Cikeruh ini, juga seringkali melumpuhkan arus lalu lintas di jalan raya penghubung antar kecamatan. 
 
Tidak hanya itu, sampah yang tersendat, tidak mengalir dan dibuang langsung ke aliran sungai, menyebabkan bau busuk dan dikhawatirkan juga akan menyebabkan berbagai penyakit di masyarakat.
 
Selain meninggikan jembatan sungai, infrastruktur penekan banjir yang lainnya juga akan dibuat beberapa danau retensi banjir di Kecamatan Bojongsoang dan di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah. Sebab menurutnya pengurangan banjir harus menjadi program yang simultan.
 
 
"Rencana jangka panjangnya, kita akan bangun Jalan Tol dari Andir, Baleendah yang nyambung ke Jalan Tol Cigatas dan Jalan Tol Soroja, di mana nanti di bawah atau di samping jalan tol tersebut dibuatkan beberapa titik danau retensi banjir," ungkap Kang DS. 
 
Sementara penanganan jangka pendek, dalam 99 hari kerja akan diprioritaskan penanganan banjir di Kecamatan Rancaekek dengan melakukan normalisasi anak-anak Sungai Citarum. 
 
"Kami juga akan mengundang Pemkab Sumedang untuk duduk bersama dengan pemerintah daerah di Bandung Raya, dalam penanggulangan masalah banjir dari Sumedang yang berdampak ke Rancaekek," katanya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x