“Di masa pandemi Covid-19, Kabupaten Bandung termasuk daerah paling kuat ketahanan ekonominya, dan sektor industri pengolahan mencatat kontribusi terbesar terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yaitu sekitar 50%, meskipun pertumbuhannya minus 2,91% di masa pandemi,” papar Rina Indriastuti.
Menurutnya, terdapat 7 sektor lain yang memiliki pertumbuhan positif di tengah pandemi, namun kontribusi pada PDRB nya rendah. Salah satunya sektor informasi dan komunikasi, dengan pertumbuhan 23,60%. Kemudian juga sektor pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang dengan pertumbuhan 10,23%.
Selain itu ada sektor jasa keuangan dan asuransi (5,72%), jasa pendidikan (4,27%), jasa pertambangan dan penggalian (2,52%), jasa pertanian, kehutanan dan perikanan (0,52%), dan sektor konstruksi (0,35%).
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Menjadi Isu Strategis RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2022
Indikator ekonomi dan sosial Kabupaten Bandung di 2020, lanjut Rina relatif baik, di mana masyarakatnya mampu menahan dampak sosial akibat pandemi. Pihaknya menganalisa, diperlukan fokus dalam upaya pemulihan ekonomi.
“Pemulihan ekonomi ini tidak boleh dilakukan secara parsial. Integrasikan sektor primer, sekunder dan tersier sekaligus, maka pendapatan per kapitanya akan meningkat secara signifikan,” tukas Rina.***