Menengok Sentra Bata Merah Desa Jelegong Kabupaten Bandung, Usaha Turun-temurun yang Tak Pernah Padam

- 6 April 2021, 20:40 WIB
Kampung Sukawangi Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin,  Kabupaten Bandung seolah tak bisa lepas dari  kepulan asap pembakaran, pasir merah dan tumpukan batu bata hampir sepanjang jalan..Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan
Kampung Sukawangi Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung seolah tak bisa lepas dari kepulan asap pembakaran, pasir merah dan tumpukan batu bata hampir sepanjang jalan..Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan / Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkda nn/

GALAJABAR - Pemandangan sehari-hari di Kampung Sukawangi Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin,  Kabupaten Bandung seolah tak bisa lepas dari  kepulan asap pembakaran, pasir merah dan tumpukan batu bata hampir sepanjang jalan.

Kampung itu memang bisa dikatakan sentra produksi bata merah di Kabupaten Bandung.

Usaha itu semakin berkembang, karena warga sekitar melakukannya turun-temurun. Salah satu pengusaha bernama Aep Saubari (62), bahkan telah memulai usahanya sejak tahun 1978.

Baca Juga: Di Rumah Aja! Berikut 5 Ide 'Ngabuburit' Saat Pandemi Covid-19

Sejak anak pertamanya lahir, hingga sekarang memiliki 7 anak dan 9 cucu, Aep menggantungkan penghasilan pada pembuatan salah satu bahan bangunan tersebut.

Mulanya, terang Aep Subari, bahan baku berupa tanah liat didapatkan langsung di desa sendiri. Namun kini harus membeli bahan baku yang bersumber dari Gunung Korehkotok Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat, daerah yang berbatasan dengan Desa Jelegong.

"Apalagi kalau musim hujan begini, bahan bakunya agak telat. Saat mobil naik gunung agak licin. Kalo dulu tanahnya kan langsung ada di sini, enak tinggal bikin, gak ada kendala kalo hujan juga. Sekarang tanahnya habis buat 'nyaeur' jalan tol, jalan bypass makanya cepat habis," terang Aep Subari di tempat produksi bata merahnya, Selasa 5 April 2021.

Baca Juga: Catat Tanggalnya ! Gebyar Mapag Ramadan di Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Jual Sayuran dengan Harga Murah

Setelah mendapat cukup bahan baku, 3 sampai 4 orang pekerjanya mampu mencetak 5.000 buah bata basah dalam sehari.

Aep menyebutkan, untuk pencetakan  menggunakan mesin khusus pemotong berbahan bakar solar. Sedangkan untuk upah cetaknya dihitung Rp85 per buah.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah