Kementerian Pertanian dan POTPT dari Beberapa Daerah Terjun Mengamati OPT di Kabupaten Bandung

- 7 April 2021, 11:46 WIB
Seorang petugas sedang mengamati organisme pengganggu tumbuhan pada lahan tanaman padi di Soreang Kabupaten Bandung Selasa 6 April 2021.
Seorang petugas sedang mengamati organisme pengganggu tumbuhan pada lahan tanaman padi di Soreang Kabupaten Bandung Selasa 6 April 2021. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI melaksanakan kegiatan pengendalian organisme pengganggu tanaman (POPT) yang melibatkan sejumlah petugas POPT Pusat, Sumatera Selatan, dan Lampung.
 
Selain itu petugas POPT Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan NTB. 
 
Kegiatan yang melibatkan para petugas POPT Pusat Kementerian Pertanian dan dari berbagai provinsi itu dilaksanakan di kawasan Soreang Kabupaten Bandung sejak Senin sampai Jumat 5-9 April 2021. 
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., didampingi Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Ir. Agus Lukman turut mendampingi sejumlah petugas Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan serta para petugas POPT lainnya yang turun ke lapangan untuk melakukan upaya teknis pengamatan dan pengendalian OPT pada lahan tanaman padi. 
 
 
"Di lahan pertanian padi, sejumlah petugas POPT sempat melakukan pengamatan OPT, di antaranya jenis serangga dengan cara menjaringnya di 10 ayunan," kata Tisna Umaran kepada galajabar di Soreang, Rabu 7 April 2021 pagi.
 
Selain turun ke lapangan, lanjut Tisna Umaran, para petugas POPT juga memanfaatkan Gedong Budaya Sabilulungan Soreang sebagai sarana untuk mengedukasi berkaitan dengan teknis POPT. 
 
"Dengan adanya kegiatan POPT ini, kita bisa saling sharing pengalaman atau wawasan berkaitan dengan POPT. Karena melihat letak geografis dan kondisi lingkungan di masing-masing wilayah, tentunya OPT itu akan berbeda-beda. Misalnya, di satu lokasi atau daerah terdapat hama tikus, sedangkan di daerah lain hama wereng batang coklat dan hama lainnya," tuturnya. 
 
 
Melalui kegiatan POPT itu, kata Tisna, ada cara-cara atau teknis pengendaliannya, berkaitan dengan POPT jenis tikus misalnya.
 
"Pengendaliannya bisa dengan cara grobyokan dan pengasapan pada sarang tikus. Cara itu bisa dikatakan efektif, di saat jelang masa tanam padi untuk meminimalisir serangan hama tikus disaat mengawali penanaman padi secara serentak," ujarnya.
 
Menurutnya, pengendalian hama tanaman itu pada lahan tanaman padi yang mendapat serangan hama wereng batang coklat atau hama lainnya.
 
 
"Pengendaliannya dengan cara penyemprotan," katanya. 
 
Dikatakan Tisna , gerakan pengendalian OPT itu dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan disaat pandemi Covid-19.
 
"Tetapi selama ini, produksi pangan di Kabupaten Bandung aman walau sudah lebih dari 1 tahun dilanda pandemi Covid-19," sebutnya. 
 
Dinas Pertanian juga terus memberikan edukasi kepada para petani dalam upaya meningkatkan produksi pertanian untuk menuju ketahanan pangan.
 
 
"Dalam kondisi bagaimana pun, produksi pangan, khususnya beras harus aman. Termasuk kebutuhan sayur mayur dan hasil pertanian lainnya," tukasnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah