GALAJABAR - Ramadan 2021 menjadi Ramadan kedua yang akan dijalani umat muslim dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ramadan 2021 dengan efek pandemi yang semakin berat, akan dijalani dengan pemahaman yang lebih kuat bahwa lebih banyak berbagi menjadi kunci untuk bertahan di masa pandemi ini.
"Keramaian khas bulan puasa pun akan terbatas, sedangkan kenaikan harga yang seakan sudah menjadi tradisi tak bisa dibendung. Sementara perekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih di era kenormalan baru ini," kata Ketua Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Bandung Barat Doddy Syachrul Mugni di Padalarang,≠ Kamis 8 April 2021.
Baca Juga: DPC SPN Kabupaten Bandung Minta Pemerintah Prioritaskan Buruh Penerima Vaksin Covid-19
Belakangan, lanjutnya, kabar kenaikan harga pokok di sejumlah daerah kian terdengar. Hal ini begitu mengkhawatirkan, karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah.
Belum lagi isu impor beras di tengah panen raya di beberapa wilayah. Kebijakan ini jelas mengancam penyerapan hasil para petani.
Akan tetapi, berbagai kesulitan serta keterbatasan ini dapat dilewati dengan berbagai macam kebaikan tanpa batasan.
Baca Juga: Berantas Setan Bigo Hingga Trending 1, Gus Miftah: Ternyata Dakwah di Bigo Live Banyak Peminat
Begitu juga yang ACT gaungkan untuk menyambut bulan suci, ialah Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas kepada media di Bandung Raya.
Lewat berbagai gerakan yang diinisiasi, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan di tengah kehidupan masyarakat.