Penuhi Standar Baku Mutu, Satgas Citarum Harum Kembali Buka Coran Outlet Pembuangan Limbah Cair

- 15 April 2021, 14:33 WIB
Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya disaksikan Babinsa, Bhabinkamtibmas Desa Sukamaju dan pihak pabrik kembali membuka coran penutup saluran pembuangan limbah cair PT Dewi Sakti Anugrah di Jalan Raya Laswi Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis  15 April 2021.
Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya disaksikan Babinsa, Bhabinkamtibmas Desa Sukamaju dan pihak pabrik kembali membuka coran penutup saluran pembuangan limbah cair PT Dewi Sakti Anugrah di Jalan Raya Laswi Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis 15 April 2021. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 4/Majalaya membuka material coran penutup saluran pembuangan limbah cair di bagian outlet pabrik PT Dewi Sakti Anugrah di Jalan Raya Laswi Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis  15 April 2021 sekitar pukul 10.45 WIB. 
 
Dibukanya penutup coran saluran limbah cair itu, setelah sebelumnya Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya melakukan pengecoran saluran pembuangan limbah cair tersebut pada Jumat  2 April 2021 pukul 15.45 WIB.
 
Satgas melakukan pengecoran karena perusahaan diduga membuang limbah tidak sesuai dengan standar baku mutu yang sudah ditentukan pemerintah.
 
 
Pantauan galajabar di lapangan, pembukaan coran saluran pembuangan limbah cair yang disaksikan oleh  pihak perusahaan.
 
Hadir pula Babinsa Desa Sukamaju, Bhabinkamtibmas Desa Sukamaju, dan perwakilan aparat Desa Sukamaju juga turut hadir pada saat membuka coran saluran pembuangan limbah cair itu. 
 
Dengan dibukanya coran itu, pihak perusahaan bisa kembali  operasional dengan normal, setelah air yang dihasilkan dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sesuai dengan baku mutu yang ditentukan pemerintah sebelum dibuang ke Sungai Sasak Bejol yang bermuara ke Sungai Citarum. 
 
 
Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS., menegaskan, pengecoran saluran pembuangan limbah cair itu sebagai shock therapy kepada pihak perusahaan yang diduga membuang limbah cair tidak sesuai baku mutu. 
 
"Pengecoran outlet saluran pembuangan limbah cair itu sebagai shock therapy terhadap pabrik. Harapan saya kepada pihak pabrik jangan menyimpang dari prosedur yang berlaku. Itu pembelajaran pabrik agar tidak mengulangi perbuatannya," kata Kolonel Inf Mulyono kepada "GM" usai membuka coran penutup saluran pembuangan limbah cair tersebut. 
 
Sebenarnya, kata Mulyono, pabrik yang membuang limbah cair ke sungai tidak sesuai baku mutu sama dengan membuat kerugian sendiri.
 
 
"Dia rugi sendiri. Dengan dicor rugi, biaya pun lebih besar. Pengecoran ini pembelajaran bagi mereka tak mengulangi  lagi. Mengulangi lagi kita cor lagi supaya lebih parah lagi," tegasnya. 
 
Dibukanya coran saluran pembuangan imbah cair itu, imbuhnya, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air limbah di laboratorium menunjukkan kualitas sesuai dengan standar baku mutu. 
 
"Hasil pemeriksaan akhir pH-nya 7,6, chemical oksigen demand (COD) 110, Pt-Co 197, Turbidity 10, total dissolve solid (TDS) 900, total suspensed solid (TSS) 6. Sebelum dilakukan pengecoran, hasil pemeriksaan sample limbah cair PT Dewi Sakti  Anugrah di laboratorium, yakni pH-nya 8,1 dan chemical oksigen demand (COD) 318, turbidity 91, Pt-Co tidak muncul, TSS 83, TDS 1.190," tuturnya. 
 
 
Sebelum coran itu dibuka Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya, pihak perusahaan PT  Dewi Sakti Anugrah telah melakukan upaya optimalisasi pengolahan air limbah IPAL. 
 
Perusahaan tersebut telah melakukan beberapa perbaikan pada instalasi air limbah (IPAL) guna hasil dari proses pengolahan bisa mencapai standar baku mutu. Langkah-langkah yang dilakukan pihak perusahaan, di antaranya melakukan pengumpulan data/review data, identifikasi masalah, menganalisa hasil olahan di laboratorium (existing). 
 
Selain itu, menganalisa kandungan air limbah dari setiap sumber mesin produksi, identifikasi masalah serta perumusan alternatif pengolahan air limbah produksi.
 
 
Termasuk membuat bak penampungan pretreatment, melakukan penambahan chemical coagulant pada bak pretreatment dan menambah bak penampungan awal  equalisasi.
 
Sebagai upaya tanggap darurat, pihak perusahaan telah menambah beberapa unit instalasi untuk optimalisasi pengolahan air limbah, di antaranya membuat bak thickener sludge WWTP, membuat bak penampungan untuk proses pretreatment limbah yang memiliki kandungan COD yang tinggi. Selain itu, menambahkan chemical coagulant pada proses pretreatment.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x