Terancam Longsor, 31 Warga Kampung Cirawa Kabupaten Cianjur Dievakusi

- 25 Mei 2021, 22:23 WIB
Longsor dan pergerakan tanah melanda Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, sehingga tujuh kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tempat aman, Selasa (25/5/2021).
Longsor dan pergerakan tanah melanda Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, sehingga tujuh kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tempat aman, Selasa (25/5/2021). /ANTARA/Ahmad Fikri/

GALAJABAR - Bencana tanah longsor mengancam permukiman penduduk di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber,  Kabupaten Cianjur.

Sedikitnya  31 orang yang harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman akibat rumah mereka terancam longsor dan pergerakan tanah yang terus meluas akibat hujan deras dengan intensitas lama.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Irfan Sofyan mengatakan bencana alam longsor dan pergerakan tanah, sudah terjadi sejak dua hari sebelumnya, dimana intensitas hujan yang turun cukup tinggi dan lama, membuat pergerakan tanah terus meluas.

Baca Juga: Tak Terima Dihujat Netizen yang Berkomentar Rasis, Felicia Tissue Laporkan Netizen ke Polisi Singapura

"Sehingga relawan langsung melakukan evakuasi terhadap tujuh kepala keluarga dengan 31 jiwa ke lokasi yang dinilai aman dari pergerakan tanah dan longsor susulan. Saat ini puluhan jiwa bertahan di sejumlah tempat pengungsian," katanya seperti dilansir galajabar dari Antara.

Tidak hanya mengancam perkampungan warga, longsor dan pergerakan tanah, juga merusak belasan hektare area pesawahan milik warga yang baru ditanam.

Namun untuk memastikan kerusakan lahan pertanian, pihaknya masih melakukan pendataan, termasuk berapa hektare lahan yang mengalami gagal panen.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Gerak Cepat Tangani Kasus Penawaran Data di Forum Online

Ia menjelaskan, lereng perbukitan yang mengelilingi kawasan tersebut tanahnya labil, sehingga saat diguyur hujan lebat dengan intensitas lebih dari empat jam, membuat tebing perbukitan longsor, sehingga memicu pergerakan tanah dengan kedalaman mulai 1 meter lebih.

"Kami masih melakukan pendataan, untuk sementara tercatat ada belasan rumah lainnya yang terancam pergerakan tanah dan belasan hektare tanaman padi terancam gagal panen. Untuk warga yang masih bertahan sebanyak 17 kepala keluarga, namun mereka diimbau waspada dan segera mengungsi," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x