Cegah Penyebaran Covid-19, Jalur Masuk dan Keluar Pasar Atas Baru Kota Cimahi Direkayasa

- 23 Juni 2021, 17:39 WIB
Setiap pengunjung yang datang di periksa suhu tubuhnya. Selama sepekan, UPT Pasar Kota Cimahi memberlakukan rekayasa jalur masuk dan keluar Pasar Atas Baru, guna mencegah penyebaran Covid-19.
Setiap pengunjung yang datang di periksa suhu tubuhnya. Selama sepekan, UPT Pasar Kota Cimahi memberlakukan rekayasa jalur masuk dan keluar Pasar Atas Baru, guna mencegah penyebaran Covid-19. /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Kota Cimahi memberlakukan rekayasa jalur masuk dan keluar Pasar Atas Baru mulai 23 Juni sampai 28 Juni 2021. Kebijakan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran Covid-19.
 
"Iya mulai hari ini kita di Pasar Atas Baru ada kegiatan perubahan jalur masuk dan keluar para pengunjung. Tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid 19," ujar Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Kota Cimahi, Andri Gunawan, Rabu  23 Juni 2021.
 
Menurut Andri, pintu masuk ke Pasar Atas Baru  yang asalnya 8 pintu menjadi 3 pintu, yakni pintu depan yang dekat terminal, pintu bunderan, dan pintu tangga besar.
 
"Kita gunakan hanya 3 pintu, agar lebih fokus memeriksa pengunjung yang datang ke pasar," katanya.
 
 
Di setiap pintu masuk dan keluar dijaga oleh 2 orang petugas, yang akan memeriksa penerapan pengunjung yang datang. "Setiap pengunjung dan juga pedagang diperiksa suhu badan, wajib pakai masker, dan wajib cuci tangan," ucap Andri.
 
Sejauh ini ini, lanjut Andri, kesadaran pengunjung untuk menggunakan masker  cukup baik. "Alhamdulillah sampai saat ini pengunjung semuanya pakai masker. Pengelola juga menyediakan masker buat jaga-jaga, kalau ada pengunjung yang ngga bawa masker," sebutnya.
 
Pihaknya juga selalu mengingatkan pedagang dan pengunjung pasar, agar patuh terhadap protokol kesehatan.
 
 
"Kami selalu mengingatkan kepada pengunjung dan pedagang agar tidak lupa menggunakan masker, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah berbelanja," katanya.
 
Pihaknya menurunkan petugas dari pasar yang berkoordinasi  dengan petugas keamanan pasar untuk menyampaikan imbauan kepada pengunjung, terkait prokes yang harus dipatuhi
 
"Imbauan dilakukan oleh petugas setiap waktu, baik dari kantor maupun langsung ke lapangan (didalam pasar). Ada speaker yang dipasang ditiap zona,  ada juga (megaphone) yang dibawa oleh petugas ke lapangan," ungkapnya.
 
 
UPTD Pasar juga rutin melakukan pengemprotan disinfektan secara rutin. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi  penularan Covid-19 di lingkungan pasar. 
 
Andri menjelaskan,  penyemprotan disinfektan penting dilakukan karena pasar tradisional merupakan salah satu tempat yang berpotensi terjadi penularan Covid-19. Untuk itu, pihaknya rutin melakukan upaya-upaya dalam mencegah penularan yang lebih tinggi. 
 
"Kami setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan, setelah pasar tutup atau tidak ada lagi aktivitas di dalam. Ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19," ungkapnya, 
 
 
Menurut Andri, dalam penyemprotan disinfektan tersebut pihaknya menurunkan petugas dari masing-masing pasar tradisional yang dikelola UPTD Pasar Kota Cimahi, yakni Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, Pasar Melong, dan Pasar Citeureup.
 
Penyemprotan disinfektan dilakukan petugas dengan menyasar semua zona komoditi, dan setiap sudut yang ada di pasar tidak luput dari penyemproran cairan disinfektan yang dilakukan oleh petugas pasar.
 
Pihaknya berharap dengan adanya upaya ini, setidaknya bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19, khususnya di lingkungan pasar tradisional.
 
 
"Yang lebih penting adalah memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga," katanya.***
 
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah