GALAJABAR– Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit laporan keuangan pemerintah pusat Indonesia selama 2020.
Salah satu permasalahan yang disoroti oleh pihak BPK adalah penambahan utang pemerintah. BPK menyatakan, pemerintah harus mewaspadai hal ini.
Ketua BPK, Agung Firman Sampurna menuturkan, tren penambahan utang pemerintah dan biaya bunga telah melampaui pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan penerimaan negara, yang dikhawatirkan pemerintah tidak mampu untuk membayarnya.
Baca Juga: Sehari Mencapai 20 Kasus, Klaster Keluarga Dominasi Kasus Covid-19 di Majalaya
Menanggapi permasalahan ekonomi di Indonesia, pengamat politik, Rocky Gerung turut membuka suaranya.
Rocky menuturkan, secara faktual keadaan Indonesia betul-betul dalam bahaya karena utang tersebut.
“Ya tentu secara akuntan itu masih ada di situ, hitungannya. Tapi secara faktual, keadaan kita betul-betul ada di dalam bahaya,” ucapnya dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official, Rabu, 23 Juni 2021.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Asam Lambung! Ini 5 Dampak Berbahaya Bagi Tubuh, Salah Satunya Bisa Sebabkan Kanker
Dia berpendapat, hal ini yang mengakibatkan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan bahwa ekonomi Indonesia gagal tumbuh 8 persen.
“Dan Sri Mulyani akhirnya mesti ucapkan bahwa, kami tidak bisa lagi bertumbuh 8 persen,” ungkap Rocky.