Lonjakan Kasus COVID-19 di Pedesaan Jadi Atensi Jokowi

- 24 Juni 2021, 16:27 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. /dok pribadi


GALAMEDIA - Kasus positif virus corona (COVID-19) di Indonesia beberapa hari terakhir ini menunjukan perkembangan darurat.

Lonjakan terus terjadi usai libur panjang lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah disertai dengan munculnya varian baru COVID-19 Delta dari India.

Lebih mirisnya lagi, lonjakan kasus terjadi di daerah level lurah atau pedesaan karena mobilitas padat saat lebaran meski pemerintah melarang mudik, disertai dengan aktifitas wisata yang berakibat pada keterisian rumah sakit untuk isolasi di kota - kota besar penuh secara drastis.

Situasi tersebut membuat TNI Polri turun tangan ke daerah-daerah memastikan protokol kesehatan (prokes) terutama dalam penggunaan masker dan menjauhi kerumunan ditegakan tanpa pandang buluh.

Baca Juga: Partai Pendukung Jokowi Ini Lebih Suka Kebijakan Anies Baswedan Ketimbang Pusat: Kebijakan PPKM Tamat!

Bahkan, penegakan prokes di tingkat desa saat ini dinilai harus jadi prioritas utama.

"Operasi yustisi oleh Polri-TNI harus terus dilaksanakan secara ketat sampai ke desa - desa," ujar Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan dalam keterangan persnya, Kamis, 24 Juni 2021.

Menurutnya, lonjakan COVID-19 di pedesaan sudah dalam kondisi darurat.
Farhan menekankan lurah, kepala puskesmas, babinsa, dan bhabinkamtibmas harus jadi garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan.

Seperti diketahui, lonjakan kasus di daerah memicu perangkat di desa agar menyediakan tempat isolasi dan mempercepat vaksinasi.

"Kerja sama dan kolaborasi empat pilar itu sejalan dengan kebijakan PPKM mikro yang berbasis desa dan kelurahan yang sesuai dengan perintah Presiden Jokowi, penerapannya diperkuat mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah