Ribuan Kader PKK Kota Cimahi Menjadi Relawan Pelacak Kontak Erat Pasien Covid-19

- 12 Juli 2021, 20:34 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dalam  kegiatan Rapat Pemantauan dan Pengendalian Covid-19 secara virtual di ruang Rapat Wali Kota di Kompleks perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Senin (12/7/2021).
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dalam kegiatan Rapat Pemantauan dan Pengendalian Covid-19 secara virtual di ruang Rapat Wali Kota di Kompleks perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Senin (12/7/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Ribuan kader PKK Kota Cimahi terdaftar sebagai relawan tracer, yang bertugas melacak kontak erat pasien positif Covid-19. Hasil pelacakan tersebut kemudian dilaporkan ke Satgas Kelurahan masing-masing.
 
Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua TP PKK Kota Cimahi, Midjiyatiningsih dalam kegiatan Rapat Pemantauan dan Pengendalian Covid-19 secara virtual, Senin  12 Juli 2021.
 
Kegiatan tersebut juga dihadiri Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana di ruang Rapat Wali Kota di Kompleks perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah.
 
 
Midjiyatiningsih mengatakan, sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada acara Hari Kesatuan Gerak PKK dan pembukaan Rakerda Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Barat, bahwa harus ada relawan tracer minimal 1 orang di tiap RT, dimana relawan tracer ini akan melakukan pelacakan kontak, dengan tujuan untuk memutus mata rantai penularan. 
 
"Relawan tracer dapat berasal dari petugas kesehatan maupun masyarakat seperti kader PKK, kader Posyandu, Karang Taruna, Linmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan relawan lainnya di level RT, yang kemudian mendapatkan pelatihan yang tentunya disesuaikan dengan ketersediaan sarana prasarana yang ada," katanya.
 
Hal penting yang harus diperhatikan relawan tracer, diutamakan orang yang sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta dengan usia maksimal 50 tahun.
 
 
"Relawan tracer ini menjadi bagian dari tim covid di tingkat kelurahan bersama-sama dengan puskesmas. Dimana puskesmas menjadi koordinator pelacakan kontak," ujar Midjiyatiningsih
 
Dijelaskannya, peran relawan tracer di tingkat kelurahan adalah melakukan sosialisasi covid-19 kepada masyarakat, melakukan pelacakan dan pemantauan dengan cara meminta data kontak erat dari pasien positif,
meminta kontak erat untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas, melaporkan hasil pelacakan ke satgas kelurahan
 
"Mereka juga berkoordinasi dengan puskesmas dalam pelaksanaan pelacakan, karantina, dan isolasi. Hasil pelacakan akan dimasukkan melalui aplikasi silacak oleh satgas kelurahan. Nanti kelurahan dan masyarakat setempat juga dapat membantu menyiapkan tempat untuk karantina atau isolasi, jika ada masyarakat yang terpapar, tetapi  tidak dimungkinkan isolasi mandiri di rumah. masyarakat juga harus berperan aktif dalam memantau kebutuhan sehari-hari kontak erat selama menjalankan isolasi mandiri," terangnya.
 
 
Midjiyatiningsih mengatakan, saat ini sudah ada 413 orang relawan dari PKK di Kecamatan Cimahi Utara, 559  orang relawan di Cimahi Tengah, dan 666 orang relawan dari Cimahi Selatan. 
 
"Sehingga total ada 1.638 relawan dari tim penggerak PKK  yang sudah terdaftar, tetapi sebagian besar berusia di atas 50 tahun. Kami sangat berterima kasih atas partisipasi dan semangat ibu-ibu semua. Untuk karang taruna, data yang sudah masuk ke propinsi dari Kota Cimahi sebanyak 51 orang relawan yang siap menjadi tim tracer. Kami harap relawan dari karang taruna ini masih terus akan bertambah, sehingga kita dapat segera memutus mata rantai penularan Covid-19," tuturnya.
 
Sementara itu, Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana megatakan, melihat perkembangan kasus Covid-19 yang terus meningkat, dan masuk pada level 4, masyarakat yang ada di Kota Cimahi tentunya sangat rentan terpapar oleh pandemi virus corona.
 
 
Hal ini dapat dimungkinkan, karena Kota Cimahi sebagai wilayah yang berkembang, tentunya juga mendorong laju pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi, akibat urbanisasi dan pendatang.
 
Selain itu juga, sambung Ngatiyana, jika dilihat dari letak geografis, Kota Cimahi merupakan wilayah yang sangat strategis yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
 
"Pandemi ini menyebabkan banyak masyarakat Kota Cimahi mengalami dampaknya. Untuk itu diperlukan partisipasi masyarakat dalam wujud bela negara karena banyaknya tenaga kesehatan yang sudah terpapar. Oleh karena itu dibutuhkan SDM tambahan dari masyarakat, seperti kader PKK, kader Posyandu, serta  karangtaruna untuk membantu mengendalikan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas," terangnya.
 
 
Bantuan tersebut, kata Ngatiyana, bisa berupa pengawasan prokes, menginformasikan masyarakat yang terkonfirmasi, dan mengusulkan ke puskesmas kelompok masyarakat yang harus ditracing. 
 
"Selain itu, membantu pengawasan dan kebutuhan masyarakat yang sedang melakukan isoman. mensosialisasikan pentingnya vaksin. sebagai informasi cakupan vaksin bagi lansia di kota cimahi kurang lebih sudah mencapai 50%. Sehingga masih banyak yang harus di berikan motivasi untuk mengikuti vaksin," bebernya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Ngatiyana juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada seluruh kader PKK, kader Posyandu dan karang taruna yang terlibat membantu dalam kegiatan ini.
 
 
"Semoga bantuan yang saudara-saudara berikan dapat membantu penanggulangan serta penanganan Covid-19 di Kota Cimahi, dan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.  Mari kita lawan covid-19, dan berdoa agar pandemi ini cepat berakhir semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-nya kepada kita semua. Aamiin yaa robbal ’alamin," ucapnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x