Network
GALAJABAR - Jajaran TNI dari Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya bersama pemerintahan desa, masyarakat, dan Gober kembali membangun tungku pembakaran sampah di Kampung Rancawaas RT 03/RW 12, Dusun 3, Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Selasa, 13 Juli 2021.
Sebelumnya, tungku pembakaran sampah itu sudah dibangun, tetapi karena sering digunakan, alat tersebut mengalami perubahan dan perlu diperbaiki. Supaya pemanfaatannya lebih optimal untuk kepentingan masyarakat sekitar, khususnya dalam pengelolaan maupun pengolahan sampah rumah tangga.
Komandan Sektor 4/Majalaya Kolonel Inf. Mulyono H.S. hadir di lokasi pembangunan tungku pembakaran sampah dan sekaligus pengolahan sampah tersebut. Kolonel Inf. Mulyono melakukan peletakan batu pertama.
Baca Juga: Selain Covid-19, Berikut 6 Virus yang Pernah Menyerang Dunia, Salah Satunya Membunuh 200 Juta Orang
"Kami berharap dengan adanya penataan kembali tungku pembakaran sampah ini, bermanfaat bagi masyarakat di Desa Sukamukti," kata Mulyono.
Ia mengatakan tungku pembakaran sampah itu dibangun pada lahan hibah sehingga dimanfaatkan masyarakat setempat untuk mengolah sampah.
"Sampah plastik dari sisa kemasan air mineral bisa dipilah dan dijual sehingga bisa menambah ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Dikatakannya, pembangunan tungku pembakaran sampah itu merupakan swadaya masyarakat, terutama material bangunannya. Selain itu ada partisipasi dari sejumlah perusahaan dalam mewujudkan pembangunan tungku pembakaran sampah dalam satu pekan ke depan.
Baca Juga: Tokoh Papua Usul Jokowi Meminta Maaf pada Rakyat Terkait Covid-19 Seperti Tindakan PM Belanda
"Kita dari Satgas Citarum Harum bersama masyarakat berusaha mewujudkan kembali pembangunan tungku pembakaran sampah tersebut. Masyarakat banyak memanfaatkan tungku pembakaran sampah itu untuk pengelolaan sampah rumah tangga," katanya.
Ujang Suhana warga setempat mengungkapkan, tungku pembakaran sampah itu sudah lama dimanfaatkan warga sekitar.
"Namun karena cerobong asapnya terlalu pendek, sehingga cepat rusak karena terjangkau oleh api saat membakar sampah," kata Ujang Suhana.
Ia mengatakan, dalam penataan kali ini, cerobong asap tungku dibangun lebih tinggi agar tidak terjangkau api.
"Tungku pembakaran sampah ini sangat bermanfaat bagi warga sekitar dalam pengelolaan sampah rumah tangga," katanya.
Di lokasi tungku pembakaran sampah itu juga ada tempat pilah-pilih olah sampah. Sampah yang dibakar itu, yang tidak memiliki nilai ekonomis. Sedangkan yang memiliki nilai ekonomis dipilah untuk dimanfaatkan menjadi bahan daur ulang untuk pembuatan berbagai produk atau kerajinan tangan. (Penulis: Engkos Kosasih)***
