163 Tracer Disebar, Lacak Kasus Covid-19 di Kota Cimahi

- 5 Agustus 2021, 23:25 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana  membuka Pelatihan Pembinaan Tracer Covid-19 Kota Cimahi secara daring di Ruang Rapat Walikota Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Kamis (5/8/2021)
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana membuka Pelatihan Pembinaan Tracer Covid-19 Kota Cimahi secara daring di Ruang Rapat Walikota Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Kamis (5/8/2021) /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Sebanyak 163 orang tenaga tracer yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari kader PKK, Karang Taruna, tenaga kesehatan, hingga personil Babinsa-Bhabinkamtibmas diturunkan untuk melacak kasus Covid-19 di Kota Cimahi.
 
Diharapkan kasus Covid-19 yang ada di masyarakat bisa terdeteksi, dan segera mendapat penanganan.
 
Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana ditemui usai membuka Pelatihan Pembinaan Tracer Covid-19 Kota Cimahi secara daring di Ruang Rapat Walikota Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Kamis  5 Agustus 2021.
 
 
"Tenaga tracer ini bagaimana mencari, melacak kasus Covid-19 termasuk kontak erat. Yang mana harus kita lakukan bersama-sama untuk menangani Covid-19 di Kota Cimahi," ujarnya.
 
Sebelum terjun ke lapangan, para tenaga tracer ini mendapat pelatihan. "Mereka kita latih untuk menggunakan Silacak atau Sistem Aplikasi Pelacakan Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Cimahi sudah menyiapkan personil 163 orang dari berbagai kalangan. Mudah-mudahan hasil pelatihan bisa dipraktekkan di lapangan untuk pengejaran kasus, hingga mendampingi selama isolasi mandiri. Sesudah pelatihan ini bisa langsung ke lapangan," katanya.
 
Pihaknya mencari tenaga tracer berusia muda sekitar 18-50 tahun. "Kita butuh yang enerjik, bisa menggunakan IT dan paham tata cara pelaporan. Sehingga pelacakan terhadap yang terkonfirmasi bisa segera terdeteksi dan tertangani," beber Ngatiyana.
 
 
Ia mengklaim, Pemkot Cimahi sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan Covid-19 di Kota Cimahi. "Bagaimana berbagai upaya penanggulangan kasus covid dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Hal itu bisa menurunkan laju penambahan kasus, jika yang terkonfirmasi bisa segera kita temukan dan tangani sebelum menularkan ke orang lain," jelasnya.
 
Selain itu, tim Satgas Kelurahan juga masih tetap bertugas dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya. "Untuk Tim Satgas Kelurahan masih menyisir wilayahnya dan menjalurkan bansos kepada warga, mereka juga melihat warga mana yang isolasi mandiri. Tenaga tracer ini nantinya saat tugas berkoordinasi dengan Satgas Kelurahan, sehingga temuan kasus baru bisa langsung ditangani," jelas Ngatiyana.
 
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Cimahi, Muhamad Dwihadi Isnalini mengatakan, selain merekrut tenaga tracer dari masyrakat umum, pihaknya juga menyiapkan sebanyak 63 orang tracer dari puskesmas dan kelurahan. Nantinya mereka akan fokus pada pelaksanaan tes Covod-19 terhadap kontak erat.
 
 
"Untuk yang tracer dari puskesmas dan kelurahan akan disiapkan 63 orang. Tapi tugasnya beda dengan yang tracer umum. Mereka ini yang akan testing Covid-19 terhadap kontak erat yang dilaporkan tracer umum," jelas Dwi.
 
Disebitkannya, sejauh ini pelaksanaan tracing, testing, serta vaksinasi Covod-19 di Kota Cimahi berjalan sesuai target yang dicanangkan.
 
Kendati beban kerja tenaga kesehatan di lapangan jadi dua kali lipat, namun hal tersebut tak menjadi kendala. 
 
 
"Dengan dua beban yang dicanangkan Pemprov Jabar soal vaksinasi dan testing harian, Alhamdulillah tidak terganggu dan sejauh ini berjalan lancar. Target tes harian dan vaksinasi tercapai. Misalnya untuk vaksinasi itu 300 per puskesmas. Kalau untuk tracing itu 15 orang dari setiap pasien yang positif. Semuanya tercapai juga," pungkas Dwi.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah